REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman mengingatkan pemerintah daerah mengantisipasi kemungkinan anomali cuaca dan musim kemarau secara optimal sepanjang tahun 2023 ini demi mewujudkan ketahanan pangan.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau yang mulai berlangsung pada pertengahan tahun 2023 akan lebih kering bila dibandingkan tiga tahun terakhir.
Menurut Aidadi Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/2/2023), dengan kondisi cuaca tersebut produksi tanaman hortikultura seperti cabai, kemudian padi danjenis lainnya terancam tidak maksimal.
Pihaknya menilai kondisi itu akan berpotensi menyebabkan gejolak inflasi dari sektor pangan. BI mencatat sektor pangan sendiri merupakan penyumbang inflasi nasional sebesar 5,61 persen per Februari 2023.