REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 2013, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Dana Insani Gunung Kidul, Yogyakarta memanfaatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM untuk menumbuhkan usaha dan perekonomian para anggotanya. Tercatat, hingga Desember 2022, KSPPS BMT Dana Insasi memiliki 6.770 anggota dengan delapan kantor cabang, dan satu kantor pusat, serta memiliki aset Rp 87,4 miliar.
Ketua Pengurus KSPPS BMT Dana Insani Kurniawan Fahmi mengatakan, banyak manfaat yang didapat dengan penyaluran dana bergulir. Salah satunya, memiliki tarif murah, dampaknya bisa diakses berbagai lapisan anggota pada semua sektor usaha produktif.
"Dampaknya sangat positif karena anggota kami dengan dana LPDB-KUMKM ini mereka bisa meningkatkan produksinya, pendapatannya dan meningkatkan taraf hidupnya," kata Fahmi dalam keterangan dikutip Sabtu (25/2/2023).
Fahmi berharap, LPDB-KUMKM konsisten memberikan pembiayaan dana bergulir yang terjangkau bagi koperasi. Karena dengan pembiayaan ini, koperasi bisa terus berperan menjadi lembaga keuangan di daerah dan desa-desa yang mendukung dan menumbuhkan usaha masyarakat.
"Khususnya kami di BMT Dana Insani Gunung Kidul, bersama LPDB-KUMKM berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat UMKM dan sektor, pertanian peternakan, perdagangan, perkebunan," kata Fahmi.
Salah satu anggota KSPPS BMT Dana Insani, Alan Efendi mengungkapkan manfaat yang telah ia dapatkan dari pembiayaan dana bergulir. Alan merupakan pemilik bisnis home industri dan budidaya lidah buaya dan sudah bergabung menjadi anggota koperasi sejak tahun 2018.
"Sejak saat itu saya mendapatkan pendanaan modal usaha, dan juga pendampingan bagaimana caranya manajemen keuangan, dan juga manajemen promosi, hingga dihubungkan kepada dinas maupun lembaga terkait agar UKM binaan koperasi bisa bertumbuh usahanya, jadi dari hulu sampai hilir," ungkap Alan.
Dengan pendanaan modal usaha dan juga pendampingan dari koperasi, kini usahanya semakin bertumbuh, dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT). Perizinan usaha pun sudah ada termasuk sertifikasi halal.
"Sekarang sedang proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau (BPOM)," ungkapnya.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menambahkan, dengan banyaknya para UKM dan pengusaha yang terbantu kehadiran dana bergulir dari LPDB-KUMKM. Pihaknya pun akan terus intensif menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.
"Banyak sekali pelaku UMKM dan pengusaha di sektor produktif yang meraskan manfaat dana bergulir dari LPDB-KUMKM, hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah agar menyalurkan dana bergulir pada sektor produktif," kata Supomo.
Guna menjaring koperasi potensial di daerah-daerah, Supomo menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada koperasi maupun pemerintah daerah untuk bisa mengakses dana bergulir.
"Hal ini juga merupakan upaya LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum yang mengedepankan prinsip melayani masyarakat," Kata Supomo.
Pada 2013, BMT Dana Insani berhasil mendapatkan pembiayaan sebesar Rp3,5 miliar, dan mengajukan kembali pada 2021 sebesar Rp 3 miliar. Saat ini BMT Dana Insani dalam persiapan pencairan ketiga dana bergulir dari LPDB-KUMKM.