Ahad 26 Feb 2023 00:30 WIB

DPD PDIP Berharap Pemimpin Jabar di Masa Depan Punya Karakter Sunda 

Pentingnya kaum muda menjaga dan melestarikan bahasa sunda dan budaya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gerakan Mahasiswa Pasundan menggelar kegiatan Pasanggiri Mieling Basa Indung ke 2 di Gelanggang Generasi Muda, akhir pekan ini. Diikuti oleh 190 peserta dari 150 SMA/SMK/MA sederajat se-Jawa Barat.
Foto: Istimewa
Gerakan Mahasiswa Pasundan menggelar kegiatan Pasanggiri Mieling Basa Indung ke 2 di Gelanggang Generasi Muda, akhir pekan ini. Diikuti oleh 190 peserta dari 150 SMA/SMK/MA sederajat se-Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gerakan Mahasiswa Pasundan menggelar kegiatan Pasanggiri Mieling Basa Indung ke 2 di Gelanggang Generasi Muda, akhir pekan ini. Dalam rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 190 peserta dari 150 SMA/SMK/MA sederajat se-Jawa Barat ini,  Gema Pasundan juga menggelar talkshow yang bertemakan "Pemimpin Jawa Barat Dahulu, Kini dan Esok".

"Saya mengapresiasi Gema Pasundan yang telah memiliki kepedulian untuk menjaga dan melestarikan Basa Indung Jawa Barat, yaitu Bahasa Sunda melalui kegiatan Pasanggiri Mieling Basa Indung Ka-2," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan tersebut.

Ono mengatakan, Pemerintah Provinsi seharusnya Jawa Barat membuat regulasi yang tegas untuk Pelajaran Bahasa Indung masuk dalam kurikulum dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah atas.

Terkait dengan Diskusi Pemimpin Jawa Barat dahulu, kini dan esok, kata Ono, pemimpin esok di Jawa Barat harus mempunyai karakter “Sunda” yang memastikan masalah-masalah rakyat dapat diselesaikan dengan baik. 

"Karena masalah fundamental di Jawa Barat masih berkutat di bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur, pengangguran, kerusakan lingkungan. Apalagi dampak pandemi covid yang masih terasa dalam bidang ekonomi. Struktur APBD Jawa Barat harus benar-benar dimaksimalkan untuk mengatasi masalah tersebut," papar anggota Komisi IV DPR RI ini.

Sedangkan Ketua Umum Gema Pasundan, Rajo Galan menyoroti, ada dua point basa indung. Yakni sebagai bahasa tutur dan bahasa indung sebagai bahasa pegangan filosopi hidup silah asah silih asah silih asih dan silih asuh.

Rajo Galan menyampaikan, Ono Surono sangat konsen terhadap bahasa sunda sebagai bahasa tutur maupun filosofi nilai-nilai prinsip hidup low off life dan  bahasa indung menjadi pegangan berbangsa dan bernegara.

Rajo juga  menyampaikan, pentingnya kaum muda menjaga dan melestarikan bahasa sunda dan budaya karena merupakan identitas bangsa. "Ucapan beribu terima kasih kepada Ketua DPD PDI Perjuangan Bapak Ono Suruno yang telah banyak membantu baik moral ataupun moril dalam kegiatan ini," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement