REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA—Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku, pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin berhasil membuktikan pembangunan tidak Jawa Sentris. Menurut Airlangga, pemerintah berupaya untuk memeratakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Hasilnya, kata dia, investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih tinggi dibandingkan di Jawa. Airlangga mengatakan, pembangunan di wilayah timur dan barat menjadi penting sebagai basis pembangunan yang merata.
Airlangga menuturkan, keberhasilan skema pembangunan ini sudah menunjukkan hasil dengan melihat tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia timur.
“Untuk pertama kalinya pertumbuhan di wilayah Maluku-Papua jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Papua dan Maluku pertumbuhannya di tahun 2022, (sebesar) 8,65 persen, sedangkan pertumbuhan nasional adalah 5,3 persen,” tutur Airlangga saat menghadiri Rakornis DPD Golkar Wilayah Papua di Timika, dalam keterangan, Sabtu (25/2/2023).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengingatkan, pertumbuhan yang tinggi di wilayah timur Indonesia juga harus diikuti dengan pembangunan dan kesejahteraan yang merata. Menurut Airlangga, selain melalui pengelolaan sumber daya alam, wilayah timur Indonesia juga memiliki potensi pariwisata yang bisa dikelola dengan baik.
Di sisi lain, selain dengan pembangunan fisik, kepala daerah juga diminta untuk memerhatikan pengembangan sumber daya manusia. “Saya titip kepada gubernur, wali kota, bupati, yang juga sebagian dijabat kader-kader Partai Golkar, saya minta kekayaan sumber daya alam ini diimbangi dengan kekayaan sumber daya manusia,” ujar Airlangga.
Menko Perekonomian menegaskan, partai berlambang pohon beringin akan terus mendukung pengembangan sumber daya manusia di wilayah Indonesia timur.
"Saya meminta kepada Pak Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang Kartasasmita) karena kemarin saya mendorong kerja sama vokasi dan industri, maka saya ingin agar Politeknik ada di setiap provinsi daerah otonomi baru Papua,” tegas Menko Perekonomian.
Airlangga mengatakan pemerintah ingin mendorong pendidikan berbasis vokasi dan politeknik di daerah otonomi baru Papua. Ketum Golkar optimistis Papua bisa bersaing dengan dunia global. Sebab, wilayah paling timur Indonesia lebih cepat waktunya untuk bekerja dibandingkan wilayah Jakarta.
Terlebih, jika ibu kota sudah pindah di Kalimantan Timur yang selisih waktunya hanya lebih lambat satu jam dibandingkan Papua. “Dari ibukota baru ke Timika ini dua setengah jam, kalau dari ibu kota Jakarta lima jam. Jadi kita akan save setengah perjalanan untuk membangun wilayah Papua,” ujar Airlangga.
Menko Perekonomian menegaskan Partai Golkar sudah mendorong ada kebijakan untuk mengatasi kekhawatiran terkait inflasi dan kenaikan harga. Misalnya dengan mencari cara untuk mengurangi biaya avtur sebagai bahan bakar transportasi pesawat dari dan menuju Papua. Selain itu, infrastruktur darat sudah dipermudah melalui pembangunan jalan TransPapua.
“Dan yang ketiga tentu tersedianya lapangan kerja. Bupati, wali kota, gubernur, saya berharap untuk investasi. Beberapa wilayah terus membangun ekonomi agar ekonomi kita tidak 100 persen tergantung kepada hasil tambang. Kita perlu carikan kegiatan-kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat,” ujar Airlangga.