Ponsel Pintar Jadi Platform Favorit 'Gamer' Indonesia
Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Yusuf Assidiq
Para pria memainkan game daring (ilustrasi) | Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Tim Business Matchmaking Ditjen Aptika Kemkominfo, Luat Sihombing menyebut laporan Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021 mencatat jumlah pemain gim Indonesia di atas 170 juta orang di berbagai macam platform. Ponsel pintar (smartphone) menjadi platform terpopuler untuk bermain game yang dibuktikan dari jumlah pemain dan waktu bermain.
“Smartphone jadi platform favorit gamer bermain gim,” kata Luat dalam jumpa pers Glance Indonesia Unlocked 2023 di Pullman Thamrin, Jakarta Pusat.
Berdasarkan data itu, Luat menjabarkan, sebanyak 84,3 persen pemain gim Indonesia yang disurvei adalah pemain gim melalui ponsel pintar. Kemudian disusul oleh 43 persen melalui komputer desktop, 20 persen melalui notebook/laptop, dan 9,5 persen melalui konsol.
Luat mengatakan tingginya penggunaan ponsel pintar ini tampak sekali menjadi sasaran pasar yang terus dikejar oleh inovator dan penyedia teknologi dari dalam negeri dan juga global.
“Pemerintah sangat mengharapkan, bahwa Indonesia tidak dilihat hanya sebagai pasar, tetapi membawa semangat untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan para pelaku industri digital di Indonesia,” ujarnya.
Luat menambahkan Kemkominfo juga mengidentifikasi kebutuhan dari pelaku startup digital di Indonesia, dengan menyediakan peluang akses investasi, serta kolaborasi dengan berbagai stakeholders, seperti korporasi swasta, BUMN, dan pemerintah.
Karena itu, Luat mengatakan Kemkominfo menghadirkan program seperti HUB.ID sebagai salah satu solusi dalam memperkuat kolaborasi dan sinergi dari para inovator bangsa, dalam menghadirkan terobosan bagi masa depan ekosistem startup Indonesia.
Luat menyebut pengembangan ekosistem startup digital adalah salah satu kunci dari percepatan transformasi digital, khususnya dalam mendukung ekonomi digital di Indonesia. Kemkominfo percaya bahwa kolaborasi seluruh pihak merupakan elemen penting dalam mendorong ekosistem startup di Indonesia.
"Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi one-stop destination bagi para investor global, demi mewujudkan Indonesia terkoneksi," ungkapnya.