Sabtu 25 Feb 2023 15:46 WIB

Pemkab Cianjur Minta Bantuan Alat Pengering Gabah ke Kementan

Pemkab Cianjur melihat kendala pengeringan gabah hasil panen petani saat musim hujan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penjemuran gabah.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
(ILUSTRASI) Penjemuran gabah.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, melalui Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin), mengajukan bantuan alat pengering gabah ke Kementerian Pertanian (Kementan). Alat tersebut diharapkan dapat membantu petani mengeringkan gabah hasil panen, utamanya saat musim hujan.

Menurut Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur Tohari Sastra, masih tingginya curah hujan hingga akhir Februari ini membuat petani kesulitan mengeringkan gabah. Seperti di sejumlah wilayah lumbung padi Cianjur, antara lain Kecamatan Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, dan Warungkondang. 

Karena kendala pengeringan gabah, Tohari menilai, stok di tingkat agen menurun, yang akhirnya berpengaruh terhadap harga beras.

“Kami menilai, kenaikan harga beras akibat musim hujan yang masih tinggi, sehingga gabah hasil panen sulit kering dan stok di tingkat agen menurun. Dampaknya kenaikan harga,” kata Tohari di Kabupaten Cianjur, Sabtu (25/2/2023).

Karena itu, Tohari mengatakan, Pemkab Cianjur mengajukan bantuan alat pengering gabah ke Kementan. Jika disetujui, kata dia, alat pengering gabah itu bakal ditempatkan di Sistem Resi Gudang (SRG) Haurwangi dan Warungkondang.

“Harapan kami, permintaan alat pengering dikabulkan, sehingga petani tidak kesulitan untuk mengeringkan gabahnya, meski curah hujan masih tinggi,” ujar Tohari.

Tohari meyakini, seiring stok gabah yang mencukupi, harga beras di pasaran akan kembali normal. Ihwal harga beras saat ini, kata dia, beras premium masih berkisar Rp 12.500 per kilogram dan beras medium Rp 11.500 per kilogram.

Dalam upaya menstabilkan harga beras, Tohari mengatakan, Pemkab Cianjur sudah berkoordinasi dengan Bulog dan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk menambah pasokan dengan menyebar cadangan beras pemerintah ke sejumlah pasar.

Menurut Tohari, Pemkab Cianjur juga menyiapkan agenda pasar murah bersama kementerian, Pemprov Jabar, dan Bulog. “Untuk menekan kenaikan harga, terutama menjelang masuknya bulan puasa,” ujar dia.

Tohari mengatakan, pemerintah berupaya memastikan kebutuhan beras warga selama bulan Ramadhan hingga Lebaran nanti dapat terpenuhi. Menurut dia, ada cadangan beras pemerintah yang bisa diusulkan  untuk menambah pasokan di pasaran.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement