REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Boleh-boleh saja jika seseorang percaya pada cinta romantis dan konsep hidup bahagia selamanya. Akan tetapi, aktris pemenang Oscar Emma Thompson mengaku bukan salah satunya. Dia mengatakan cinta romantis hanya mitos dan bisa amat berbahaya.
Pernyataan perempuan 63 tahun asal Inggris itu segera memicu perdebatan. Thompson mengatakan menjalin hubungan jangka panjang amat sulit dan rumit, juga tidak ada akhir kisah "hidup bahagia selamanya" seperti yang sering disebutkan dalam dongeng.
"Jika ada yang berpikir bahwa bahagia selamanya memiliki tempat dalam hidup kita, lupakan saja," ujar bintang film drama romantis sejarah Howards End. Saat ini, Thompson telah menikah dengan suami keduanya, Greg Wise, selama 20 tahun.
Alih-alih memandang cinta sebagai hal romantis, Thompson lebih memilih berpikir rasional tentang cinta, agar bisa menemukan cara terbaik untuk memeliharanya. Pandangan bahwa cinta romantis cuma mitos, justru membantu Thompson merawat cinta.
Bagi Thompson, lebih baik memandang cinta tidak hanya dari sudut pandang positif saja. "Berpikir dengan bijaksana tentang cinta dan bagaimana itu bisa tumbuh, sangat penting," ungkapnya, dikutip dari laman Mirror, Sabtu (25/2/2023).
Thompson tidak asing dengan pengalaman patah hati. Hubungan dengan suami pertamanya, Sir Kenneth Branagh, kandas di pertengahan 1990-an. Pasangan itu menikah pada 1989 dan menikmati momen singkat sebagai "pasangan emas" selebritas Inggris.
Namun, kemudian terungkap perselingkuhan Banagh dengan lawan mainnya di film Frankenstein, aktris Helena Bonham Carter. Thompson diketahui menyalurkan patah hati di kehidupan nyata dalam perannya bertahun-tahun kemudian, lewat film komedi romantis Love Actually.
Dalam sinema itu, tokoh yang diperankan Thompson juga dikhianati oleh suaminya. "Adegan di mana karakter saya berdiri di samping tempat tidur dan menangis sangat terkenal, karena itu adalah sesuatu yang telah dialami semua orang," ujar Thompson.