REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Komitmen PT PLN (Persero) dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan keselarasan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup mendapatkan pengakuan secara global. Terbaru, PLN memperoleh penghargaan The Best Green Loan pada ajang internasional Triple A Country Awards for Sustainable Finance 2022 dari The Asset.
The Asset adalah lembaga riset dan penerbit berita bisnis serta industri keuangan Asia yang berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hongkong. The Asset menilai PLN memenuhi kriteria dan unggul secara korporasi dalam menyediakan listrik dengan menerapkan environmental, social and governance (ESG). Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo di Hong Kong, Kamis (23/02).
Darmawan mengatakan, penghargaan ini menjadi pemacu bagi PLN untuk terus melakukan transisi energi dalam menghadapi perubahan iklim. PLN juga siap berkolaborasi dengan seluruh pihak guna mengurangi emisi karbon C02 yang menjadi penyebab pemanasan global.
"Saya pikir penghargaan ini tidak dimaksudkan untuk mengapresiasi pencapaian personal, melainkan suatu simbol semangat untuk melawan perubahan iklim. Penghargaan ini membuat kami merasa bangga dan yakin bahwa apapun tantangannya kita akan tetap maju," ungkap Darmawan.
Menurutnya, transisi energi ini tidak bisa dilakukan tanpa kolaborasi berbagai pihak. Karenanya, dibutuhkan keterlibatan global dalam mendukung transisi energi di Indonesia sebagaimana cita-cita dunia mewujudkan Net Zero Emission pada 2060.
Adapun pencapaian PLN mendapatkan penghargaan dari The Asset ini berkat keberhasilan korporat mendapatkan green loan dari sindikasi perbankan multinasional dan internasional senilai 750 juta dolar AS dengan Greenshoe Option pada Desember 2022 lalu. Sebanyak 8 pihak perbankan yang terlibat adalah Bank of China (BOC), China Construction Bank Corporation (CCB), CIMB Bank, Bank DBS, Bank Mizuho, Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC), Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), dan United Overseas Bank (UOB).
"Kami telah mengumumkan net zero emission di 2060, tetapi ini adalah tantangan global, dan kami di sini ingin menyampaikan bahwa PLN tak bisa menanggung beban itu sendirian, satu-satunya cara untuk tetap maju adalah melalui kolaborasi. Sehingga agenda The Asset ini memberi kami semangat baru untuk terus maju," tambah Darmawan.
Darmawan melanjutkan bahwa banyak langkah yang telah dilakukan PLN dalam upaya mengurangi emisi karbon. Pembiayaan ini akan digunakan untuk mendanai seluruhnya atau sebagian proyek-proyek hijau (Eligible Green Projects) dari PLN.
Karena itu kata Darmawan, berinvestasi di Indonesia, khususnya proyek transisi energi, akan bisa memberikan keuntungan yang menarik bagi investor.
"Ini baru permulaan dari perjuangan panjang melawan perubahan iklim. Perjuangan baru dimulai untuk terus menyokong perekonomian secara berkelanjutan," pungkas Darmawan.