Ahad 26 Feb 2023 00:30 WIB

Demokrat Dinilai Belum Deklarasi Dukungan ke Anies karena Faktor AHY

PKS dan Nasdem telah secara resmi mendeklrarasikan Anies sebagai bacapres.

Rep: Febrian Fachri / Red: Teguh Firmansyah
Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di sela pertemuan tim kecil Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat di kediaman Anies, Jakarta, Selasa (25/10).
Foto: Instagram Agus Harimurti Yudhoyono
Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di sela pertemuan tim kecil Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat di kediaman Anies, Jakarta, Selasa (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan deklarasi secara resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden semakin memperbesar peluang realisasi Koalisi Perubahan.Kini menurut Arifki, tinggal menunggu deklarasi resmi dari Partai Demokrat.

"Partai Demokrat yang juga bagian dari rencana Koalisi Perubahan masih mendukung Anies lewat surat dan pernyataan biasa dengan belum adanya penyambutan meriah," kata Arifki, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga

Arifki melihat alasan Demokrat masih belum melakukan deklarasi dukungan ke Anies secara resmi karena belum ada kepastian jatah ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres pendamping Anies.

Karena kepentingan Demokrat untuk masuk ke gerbong Koalisi Perubahan menurut Arifki tak lain guna mencarikan kendaraan untuk AHY maju di Pilpres.

Ia menilai langkah politik itu tidak mudah bagi NasDem yang saat ini masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. NasDem tentu tidak ingin kedua kakinya berada di ranah oposisi karena tiga kadernya masih menjadi menteri Jokowi.

"Sebenarnya Koalisi Perubahan perlu meyakinkan publik dengan komitmen tiga partai anggota dengan adanya perjanjian atau batu tulis. Kesepakatan itu tentu perlu diperlihatkan kepada publik agar masyarakat percaya. Jika tidak koalisi perubahan bakal berpotensi mencari jalan masing-masing partai untuk memenangkan pemilu," ujar Arifki.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement