Ahad 26 Feb 2023 06:53 WIB

Ekosistem Motor Listrik Terus Bertumbuh, IBEA 2023 Anugerahi Penghargaan ke Greentech

Butuh peran semua pihak dalam percepatan transisi menuju energi terbarukan.

Motor listrik (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Motor listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2023 rampung digelar di Hotel Bidakara, Jakarta jelang akhir pekan ini. Sejumlah penghargaan diberikan kepada para pelaku industri yang menopang tumbuhnya ekosistem motor listrik di Tanah Air. 

Motor listrik Greentech meraih penghargaan sebagai ‘Best Electric Motorcycle’ versi Majalah Listrik Indonesia. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Greentech sekaligus motivasi bagi mereka untuk terus berkembang dan menghadirkan moda transportasi bagi masyarakat, khususnya sepeda dan motor listrik di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Fredrickus selaku Direktur Greentech Global Engineering.

Baca Juga

photo
Jalannya kegiatan malam penghargaan Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2023. - (Dok. IBEA)

“Kami senang dan bangga atas pencapaian yang kami raih di ajang IBEA 2023. Namun disamping itu juga, penghargaan Best Electric Motorcycle tentunya menjadi tantangan bagi kami untuk terus menghadirkan sepeda serta motor listrik yang lebih berkualitas lagi, yang selaras dengan kebutuhan seluruh masyarakat Tanah Air,” kata Fredrickus, Sabtu (25/2/2023). 

Fredrickus menambahkan sekarang ini Greentech memiliki delapan tipe yang telah hadir dipasaran. Kedelapan tipe tersebut adalah VP, Meta, Aero, Ranger, Scood, Hurricane, Unity, dan Sporty. Delapan tipe tersebut telah lulus Quality Control yang sangat ketat dan juga lulus uji tipe, dan juga sudah disertai STNK serta BPKB. Suluruh tipe yang ada didukung oleh baterai yang sangat mumpuni yaitu KK Baterre.

Di ajang IBEA 2023, Greentech Global Engineering juga melakukan penandatanganan MOU dengan KKbrothers Baterai Inovasi untuk suplai kebutuhan baterai sepeda dan motor listrik Greentech dengan merek KK Baterre. Terkait adanya kerjasama ini, Fredrickus menyatakan sangat antusias karena KK Baterre merupakan baterai buatan dalam negeri yang sangat canggih  dan modern.

“Kami akhirnya memilih bekerjasama dengan KK Baterre karena mereka mampu mensuplai kebutuhan kami yang sangat besar yakni 500 ribu baterai. Terlebih lagi, di kedepaannya nanti mereka juga akan membangun charging station sebanyak 10 ribu titik yang tentunya akan memudahkan para pengguna motor listrik kami untuk mengisi ataupun menukar baterainya,” ujar Fredrickus.

Di sisi lain, KKbrothers Baterai Inovasi juga menyambut baik kerjasama dengan Greentech Global Engineering. Cahyadi Burhan selaku Direktur KKbrothers Baterai Inovasi mengatakan bahwa salah satu poin dalam perjanjian yang disepakati adalah adanya komitmen 500 ribu unit baterai yang disuplai PT KKbrothers Baterai Inovasi selama dua tahun.

“Sekarang ini, dalam waktu satu bulan kita bisa memproduksi sekitar 25 ribu sampai 50 ribu baterai. Selain itu, kami juga berhasil berinovasi dengan mengembangkan serta mengkombinasikan baterai jenis super graphene dan juga lithium, yang membuat biaya pengeluaran operasional penggunaan kendaraan listrik jauh lebih efisien,” ucap Cahyadi.

Cahyadi menambahkan, kedepannya KKbrothers Baterai Inovasi juga akan membangun 10 ribu titik charging station di seluruh Nusantara untuk jenis baterai super graphene serta lithium. Dengan demikian maka nantinya para pengguna sepeda dan motor listrik tak perlu khawatir apabila di perjalanan kehabisan baterai.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengharapkan ajang "Indonesia Best Electricity Award (IBEA) berperan dalam percepatan transisi menuju energi terbarukan.

"Kami berharap kegiatan semacam IBEA ini dapat membantu percepatan transisi menuju energi terbarukan," kata dia saat menutup acara IBEA 2023, seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, sekitar 86 persen sumber energi yang digunakan di Indonesia berasal sumber fosil, sedangkan 14 persen lainnya dari energi baru dan terbarukan.

Sementara itu, tambahnya, 86 persen energi fosil juga didominasi oleh batu bara yang mencapai 66 persen yang turut menjadi penyumbang terbesar perubahan iklim.

"Untuk memerangi masalah tersebut (dominasi energi fosil) diperlukan kerja sama semua pihak. Ada pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, dan masyarakat luas termasuk rekan media seperti yang telah dilakukan dalam penyelenggaraan IBEA (Indonesia Best Electricity Award),” ujar dia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement