REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Straits Times membuat kesalahan fatal. Alhasil, warganet merujaknya karena salah memajang foto kasus penganiayaan Mario (20 tahun) kepada D (17 tahun) terkait masalah pacar yang melibatkan A (15). Media Singapura tersebut salah memajang foto Maria dan A yang sudah beredar di berbagai kanal media sosial (medsos).
The Straits Times malah memajang foto hasil editan warganet yang mengganti Maria dengan wajah David 'Gadgetin' Brendi. Adapun David yang dikenal sebagai pemilik akun Twitter maupun channel Youtube @DGadgetIn, merupakan sosok yang kerap mereviu gawai.
Karena itu, akun Twitter @STForeignDesk pun diserbu warganet. Dari ribuan yang berkomentar, hampir semua warganet Indonesia menertawakan media tersebut yang tidak cermat memuat foto pelaku penganiayaan.
Mereka juga me-mention penulis untuk melaporkan kesalahan pemuatan foto. Ditinjau Republika.co.id pada Ahad (26/2/2023), kini media terkemuka asal Singapura itu sudah mengganti foto meme menjadi sebuah ilustrasi.
Adapun berita tersebut terkait aktivitas Mario yang menghajar D, sebagai mantan pacarnya berinisial A, yang memicu warganet membongkar kekayaan ayahnya. Sebagai pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu, kekayaan ayah Mario dikulik warganet hingga sumber hartanya menimbulkan kecurigaan.
"Mario diduga menjadi marah setelah Agnes memberitahunya bahwa David sebelumnya memperlakukannya dengan buruk. Agnes, seorang siswa SMA, meminta David untuk bertemu dengannya agar dia dapat mengembalikan kartu pelajarnya. Dia, Mario, dan temannya, Shane Lukas, 19, kemudian berkendara ke kompleks Perumahan Grand Permata di Jakarta Selatan. Mario dan David bertengkar sengit di belakang Jeep Wrangler Rubicon, dan pemuda yang lebih tua melemparkan David ke tanah, menurut kesaksian saksi," demikian pemberitaan The Straits Times.