REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Zaskia Adya Mecca, artis sekaligus pengusaha ini mengaku saat ini lebih memilih menjadi pengusaha dibanding menjadi aktris. Menurutnya, dengan menjadi pengusaha ia bisa bermanfaat untuk orang banyak.
"Yang jelas, saya dari dulu dari SMP, kalau saya lihat buku tahun sekolah saya, kalau ditanya cita-cita apa, saya tuh tidak pernah ngisi menjadi pengusaha, jadi dokter atau apa. Jadi dari kecil saya selalu menulis saya ingin menjadi orang yang banyak manfaatnya untuk orang banyak," ungkap Zaskia yang ditemui dalam satu ajang UMKM akhir pekan lalu.
Ternyata, cita-citanya itu tercapai tanpa ia sadari. Apa yang ia tulis dalam buku tahunan ketika SD, SMP dan SMA, jusru menjadi kenyataan. "Ternyata dari dulu sudah ngomong begini, karena sebaik-baiknya manusia adalah orang yang banyak manfaatnya untuk orang banyak," tambahnya.
Hal ini terbukti ketika Zaskia mempunyai usaha, berarti ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang banyak dan banyak yang terdampak dari usaha ini.
Oleh karena itu, Zaskia memilih untuk tetap menjadi pengusaha dibandingkan harus kembali syuting sinetron atau film.
"Kia mau syuting enggak? Ada tawaran syuting beberapa kali, saya pikir, syuting satu bulan di lokasi syuting fokus dengan project itu saja, namun satu bulan kalau mikirin usaha dan lain-lain, kayanya lebih banyak yang dapat dampaknya dari itu, makanya kalau ditanya sekarang mau balik syuting atau tetap mau jadi pengusaha, saya kayaknya tetap memilih jadi pengusaha karena lebih banyak orang yang mendapat manfaat dari saya," ujarnya.
Saat ini Zaskia memiliki berbagai bisnis, mulai dari fashion, makanan dan minuman serta studio film. Total karyawan yang dimiliki sekitar 500. Namun, menurutnya, dari satu usaha sebenarnya tidak hanya bekerja sama dengan orang kantor saja. Misalnya, di Jakarta, ada sekitar 200 orang karyawan. Namun sebenarnya di luar itu berurusan lagi dengan banyak orang. Begitu juga dengan pabriknya di Pekalongan. Kantor di Pekalongan hanya ada belasan orang, tapi di luar itu juga berurusan dengan penjahit yang jumlahnya ratusan, konveksi, tukang benang, tukang bahan dan lainnya.
"Bekerja dengan banyak orang, banyak urusan, saya masih turun langsung ke pabrik kain, tukang merek, buat saya, saya nyawa dari brand itu, saya harus tetap turun tangan," tambahnya.
Zaskia juga selalu menganggap karyawannya sebagai partner bukan sebagai bawahan. "Saya butuh kamu, kamu butuh saya, jadi jangan pernah merasa sungkan, segan sama saya. Bekerja untuk Zaskia? Tidak, kita bekerja bersama. Tanpa kamu pun urusan ini tidak akan jalan," ujarnya.
Jadi, Zaskia tidak pernah pakai sistem dirinya adalah bos, karyawan harus mengikuti. Ia justru meminta karyawannya kritis, ketika ada omongan Zaskia atau keputusan yang tidak sesuai, sebaiknya dibicarakan. "Karena kita partner. Semua adalah partner di kantor," jelasnya.