JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) Yogyakarta memberikan Pelatihan Pendidikan Implan Dental Terstruktur (PPIDT) yang legal dan bersertifikat Kolegium Dokter Gigi Indonesia (KDGI) bagi dokter gigi umum.
drg Yosaphat Bayu Rosanto, MDSc, Sp BMM, Subsp IDM(K), promotor kegiatan PPIDT mengatakan syarat mengikuti program ini adalah dokter gigi umum yang telah memiliki pengalaman klinis minimal selama dua tahun. Program ini akan berlangsung selama sembilan bulan dan dimulai Sabtu (25/2/2023) di Gedung Dental Learning Center (DLC) FKG UGM serta RSGM UGM Prof Soedomo.
BACA JUGA : Buruh Gendong Pasar Beringharjo Jadi Sasaran Bakti Sosial FKG UGM
"Teman sejawat dokter gigi akan mendapatkan kompetensi tambahan untuk mengerjakan dental implant. Setelah selesai mengikuti pelatihan, mereka memperoleh Sertifikat Resmi dari UGM dan KDGI," kata Yosaphat Bayu Rosanto.
Dijelaskan Yosaphat Bayu Rosanto, peserta akan mendapatkan beberapa fasilitas unggulan. Di antaranya, Cone Beam Computed Tomography (CBCT) assisted implant simulation, live implant surgery. "Peserta akan mengerjakan tiga kasus implant secara mandiri dengan supervisi dokter gigi spesialis," kata Bayu Rosanto kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
Sementara Dekan FKG UGM, drg Suryono, SH, MM, PhD menyatakan mendukung program ini di FKG UGM. Suryono berharap kegiatan pelatihan ini akan meningkatkan kompetensi para dokter gigi umum.
BACA JUGA : Dosen UMB dan Binus Lakukan Pengabdian Masyarakat di Kemanggisan Jakarta, Ini Tujuannya
“Kami berharap dengan dijalankannya program ini akan meningkatkan derajat Kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat, penelitian di bidang kedokteran gigi dan juga menghasilkan SDM yang unggul dibidang implant dental,” kata Suryono.
Ia menjelaskan, para peserta yang lulus mengikuti program ini akan memiliki wewenang untuk melakukan tindakan implant dental. Para peserta diharapkan memiliki wawasan global, profesional, dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan terkini sehingga bisa bersaing dengan lulusan program Continuing Professional Development (CPD) Implan Dental.
Suryono menerangkan kegiatan PPIDT ini bertujuan menambah kompetensi dokter gigi umum untuk melakukan perawatan implan gigi. Program ini diperuntukkan bagi dokter gigi umum sehingga secara administratif peserta harus memiliki ijazah dokter gigi dan Surat Tanda Registrasi (STR) yang aktif.
Peserta akan mendapat materi berupa teori, hands on pada model serta praktek pada pasien secara mandiri. "Hal yang menarik dari program ini, peserta akan mendapatkan pengajar dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial, periodonsia, prostodonsia, dan radiologi," kata Suryono. (*)
BACA JUGA : Teknologi Rekayasa Jaringan Bakal Jadi Terapi Regeneratif Biomedis, Ini Penjelasannya
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].