Senin 27 Feb 2023 13:50 WIB

Kementan Dorong Organisasi LLF Buka Peluang Ekspor Produk Pertanian Indonesia

Indonesia optimistis peluang ekspor mendukung program 'Gerakan Tiga Kali Ekspor'.

Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong sejumlah negara yang tergabung dalam organisasi The Lives and Livelihoods Fund Partner (LLF IsDB) untuk membuka peluang ekspor produk pertanian Indonesia.
Foto: Dok. Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong sejumlah negara yang tergabung dalam organisasi The Lives and Livelihoods Fund Partner (LLF IsDB) untuk membuka peluang ekspor produk pertanian Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong sejumlah negara yang tergabung dalam organisasi The Lives and Livelihoods Fund Partner (LLF IsDB) untuk membuka peluang ekspor produk pertanian Indonesia. Hal ini disampaikan Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, dalam pembahasan program The Development of Integrated Farming System In Upland Areas (UPLAND) di Kantor Pusat Kementan Jakarta.

"Kami berharap dengan pertemuan ini kita bisa sama-sama membuka peluang ekspor produk pertanian Indonesia ke berbagai negara. Kita yakin UPLAND bisa mendukung program Geratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor)," ujarnya, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Prihasto mengatakan, saat ini Indonesia tengah melakukan percepatan program modern berbasis integrated farming yang ada di 13 provinsi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga fokus melakukan penanaman hortikultura yang ada di dataran tinggi Indonesia, dengan mengusung konsep ramah lingkungan.

"Integrated farming sudah kita kembangkan di 13 kabupaten dimana di semua kabupaten kita memperkuat proses hulu sampai hilir, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," katanya.

Prihasto berharap, dukungan UPLAND mampu memperkuat posisi pertanian Indonesia agar tetap kokoh dan bisa bertahan dari berbagai goncangan krisis dunia. Karena itu, dia mengapresiasi projek UPLAND dalam mengoptimalisasi dataran tinggi Indonesia.

 

photo
Indonesia tengah melakukan percepatan program modern berbasis integrated farming yang ada di 13 provinsi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga fokus melakukan penanaman hortikultura yang ada di dataran tinggi Indonesia dengan mengusung konsep ramah lingkungan. - (Dok. Kementan)
 

"Saya menyampaikan apresiasi dukungan LLF bersama lembaga mitra lainya melalui projek UPLAND untuk Optimalisasi dataran tinggi kita. Dan hasil rekomendasi ini akan kami tindaklanjuti," katanya.

Perlu diketahui, kegiatan UPLAND merupakan kegiatan yang sumber pembiayaannya berasal dari pinjaman luar negeri dengan pemberi pinjaman yaitu Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Adapun total pinjaman kegiatan ini mencapai 120 juta dolar AS yang terdiri dari 70 juta doalr AS merupakan pinjaman dari Lives and Livelihood Fund (LLF) Partners termasuk Abu Dhabi Fund for Development, Bill and Melina Gates Foundation, King Salman Humanitarian Aid and Relief Center, Islamic Solidarity Fund for Development, Qatar Fund for Development. Kemudian, 50 juta dolar AS bersumber dari pinjaman International Fund for Agriculture Development (IFAD).

Salah satu perwakilan Islamic Development Bank (IsDB), Salah Jalessi, menyampaikan terima kasih atas perhatian Indonesia terhadap pangan dunia. Terutama pengembangan sektor pertanian di dataran tinggi. Dia berharap, penguatan tersebut dapat diimplementasikan melalui kegiatan UPLAND, yang bisa menjadi kolaborasi berkelanjutan bagi Indonesia dan juga lembaga organisasi internasional.

"Manfaat dari kegiatan ini bagi masyarakat petani dan pedesaan sudah sangat dirasakan dan perlu perpanjangan waktu untuk dapat merealisasikan seluruh rencana program, di mana dapat dilihat progres di lapangan dan program sudah berjalan sesuai perencanaan," katanya.

Menurut Salah, durasi kegiatan UPLAND memiliki jangka waktu 5 tahun yang dimulai dari tahun 2020 dan berakhir di akhir tahun 2024, dengan fokus pengembangan pada 14 komoditas di 13 Kabupaten. "Sekali lagi kami sampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement