Senin 27 Feb 2023 19:59 WIB

Awas, Banyak Peretas Bikin ChatGPT Palsu untuk Sebarkan Malware

Banyak peretas memanfaatkan popularitas ChatGPT untuk penipuan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Chat GPT
Foto: frontdreams.com
Chat GPT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Popularitas ChatGPT menanjak hanya dalam waktu beberapa bulan, dan menjadi aplikasi dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa. Jadi, tentu saja banyak peretas yang mencoba memanfaatkan popularitas chatbot kecerdasan buatan OpenAI itu untuk menipu pengguna internet.

Peneliti keamanan siber telah menemukan ratusan domain yang baru didaftarkan menggunakan istilah "ChatGPT". Meskipun tidak semua domain ini akan digunakan untuk tujuan jahat, namun beberapa di antaranya memang telah ditemukan demikian.

Baca Juga

Analis Cybersecurity Dominic Alvieri telah membagikan temuannya di media sosial mengenai situs web ChatGPT palsu yang dia temui. “Situs palsu mencoba menyebarkan malware dan mencuri informasi pribadi korban,” demikian laporan, seperti dikutip dari Mashable, Senin (27/2/2023).

Menurut Alvieri, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Bleeping Computer, ada salah satu situs web seperti "chat-gpt-pc.online" yang melakukannya. Situs web itu berusaha meyakinkan pengunjung halaman bahwa ChatGPT ditawarkan sebagai aplikasi lokal yang dapat diunduh untuk Windows. Alvieri menemukan bahwa unduhan ini akan memberi pengguna malware pencuri informasi RedLine.

Pada dasarnya, malware ini mencuri informasi yang tersimpan di aplikasi pengguna, seperti browser web mereka. Misalnya, jika pengguna meminta Google Chrome menyimpan sandi atau informasi kartu kredit, malware ini dapat mengambil data dan mengirimkannya ke peretas.

Selain menargetkan pengguna Windows, Alvieri juga menemukan aplikasi ChatGPT palsu di Google Play Store. Setelah diunduh, aplikasi ini akan menyebarkan phishing serupa untuk mencuri informasi pengguna.

Sebuah laporan baru dari perusahaan cybersecurity Cyble menemukan pemalsuan yang meluas. Mereka menemukan lebih dari 50 aplikasi ChatGPT palsu.

Laporan Cyble menemukan beberapa cara menarik yang coba dicuri peretas dari korban mereka. Satu unduhan memasang program yang disebut "chatGPT1". Ini tidak memberikan utilitas AI tetapi secara membuat targetnya terjebak ke berbagai layanan berbayar yang dikenal sebagai penipuan penagihan SMS.

Bagi yang ingin benar-benar menggunakan ChatGPT asli, bukan palsu alias menghindari penipuan, dapat langsung membuka situs web OpenAI di url https://chat.openai.com, atau domainnya yang baru diperoleh, AI.com.

Karena ChatGPT terus mengembangkan basis penggunanya dan terutama setelah meluncurkan elemen berbayar melalui paket berlangganan 20 dolar AS per bulan, pengguna harus waspada terhadap oknum yang ingin mencuri informasi dan menyalahgunakan tren AI. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement