Senin 27 Feb 2023 14:43 WIB

Kadin Sebut Baru 18 Persen UMKM Masuk Rantai Pasok Industri

Keterlibatan UMKM perlu dukungan industri dan pembinaan pemerintah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung berfoto saat mengunjungi pameran UMKM Goes To Mandalika di Gedung Smesco, Jakarta, Ahad (6/3/2022). Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi Eko Sastra menyebut baru sekitar 18 persen UMKM yang saat ini masuk dalam rantai pasok (supply chain) industri.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung berfoto saat mengunjungi pameran UMKM Goes To Mandalika di Gedung Smesco, Jakarta, Ahad (6/3/2022). Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi Eko Sastra menyebut baru sekitar 18 persen UMKM yang saat ini masuk dalam rantai pasok (supply chain) industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebutkan, saat ini baru sekitar 18 persen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang masuk dalam rantai pasok atau supply chain industri. Menurutnya, UMKM harus dilibatkan dalam rantai pasok agar bisa naik kelas.

"Ada sekitar 18 persen yang sudah masuk dalam supply chain. Hanya saja datanya perlu kita dalami," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi Eka Satra kepada wartawan saat ditemui di sela Simposium dan Lokakarya Nasional Nusantaranomics di Jakarta, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Kadin, kata dia, selalu mendorong dan membuka peluang agar pelaku UMKM bisa melibatkan UMKM. Itu karena, sambungnya, biasanya pengusaha ingin mengerjakan semua dari hulu sampai hilir sendiri.

"Mulai dari bisnisnya, sampai urusan catering dan laundry, semuanya dikelola oleh perusahaan tersebut. Ini akan mematikan industri," tegas dia.