Senin 27 Feb 2023 16:35 WIB

Din Syamsuddin: Perilaku Berkemajuan Bangkitkan Peradaban Islam

Din Syamsuddin menjelaskan peradaban Islam dibangun berdasarkan ilmu.

Prof Din Syamsuddin saat menyampaikan pidato dalam konferensi internasional di Oran, Aljazair, Sabtu (25/2/2023).
Foto: DOK IST
Prof Din Syamsuddin saat menyampaikan pidato dalam konferensi internasional di Oran, Aljazair, Sabtu (25/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Indonesia Din Syamsuddin menyatakan bahwa perilaku berkemajuan merupakan jalan bagi kebangkitan peradaban Islam.

"Perilaku berkemajuan merupakan jalan kebangkitan peradaban Islam. Maka sangat penting dan mendesak bagi dunia Islam untuk merancang kembali strategi peradaban. Untuk itu perilaku berkemajuan di kalangan umat Islam harus menjadi orientasi kesadaran dan kehidupan," ujar dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Ia mengemukakan hal itu dalam pembukaan suatu konferensi internasional di Aljazair dengan tema Perilaku Berkemajuan Antara Ajaran, Pengamalan, dan Penerapan Bersama yangberlangsung atas prakarsa Majelis Islam Tinggi Aljazair. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 600 ulama dan cendekiawan Muslim dari mancanegara. Dari Indonesia hadir Din Syamsuddin dan Dubes RI untuk Aljazair Chalief Akbar.

Dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa tema konferensi ini penting dan tepat waktu karena masalah yang tengah dialami adanya kesenjangan antara cita-cita dan fakta dalam membangun peradaban.

"Islam adalah agama peradaban, namun umat Islam belum tampil sebagai pemegang supremasi peradaban dunia, sebagaimana pernah terjadi di abad-abad pertengahan," kata dia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 ini, menegaskan bahwa perilaku berkemajuan yang perlu ditampilkan umat Islam perlu mengambil bentuk jalan tengah (wasatiyyah) agar dapat mengatasi kerusakan dunia akibat ekstremitas dan liberalisme baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya.

"Perilaku berkemajuan perlu mementingkan kerja untuk produktivitas, kedisiplinan, penghargaan akan waktu, dan hidup efisien-efektif. Selain itu mutlak perlu menampilkan kebersamaan dan kerja sama," kata dia.

Dalam konferensi tersebut hadir sejumlah mufti, antara lain Mufti Mesir Syaikh Syauqi Ibrahim, mantan Mufti Bosnia Syaikh Mustofa Cheric, dan Ketua Majelis Islam Tinggi Aljazair Syaikh Bou Abdullah Ghulamullah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement