REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU---Pemerintah Provinsi Bengkulu memiliki potensi dua energi terbarukan yaitu potensi mikrohidro dan potensi geothermal yang berada di beberapa wilayah tersebut.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Fachriza Razie menyebutkan bahwa Bengkulu memiliki potensi panas bumi, mikrohidro yang begitu besar."Kita mendukung secara penuh penggunaan tenaga terbarukan karena potensi karena efisien dan tidak menimbulkan polusi sehingga merusak lingkungan," kata dia di Kantor Gubernur Bengkulu, Senin.
Oleh karena itu, pemerintah mendukung penuh penggunaan energi terbarukan guna mengurasi emisi gas rumah kaca dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Menurut dia, potensi geotermal berada di empat wilayah seperti sumber daya panas di Wilayah Kerja Pengusahaan (WKP) Hulu Lais Bukit Daun. Kemudian sumber daya panas tambang sawah proyek Bukit Daun, potensi daya panas Kepahiang atau Bukit Kaba proyek dan sumber daya panas suban ayam proyek.
Selanjutnya, untuk potensi mikrohidro atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan wilayah yang memiliki potensi pengembangan pembangkit listrik yang menggunakan energi potensial air menjadi listrik yaitu Desa Sungai Lisai Kabupaten Lebong.Desa Air Kuro Trans, Desa Lebong Tandai, Desa dan Desa Banjarsari yang berada di Pulai Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Desa Tanjung Aur di Kabupaten Kaur dan Desa Rawa Bangun Kabupaten Mukomuko.
Selain itu, lanjut Fachriza, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah berjanji untuk mempersiapkan sistem listrik dengan menggunakan energi terbarukan khususnya tenaga surya di Pulau Enggano.
"Kemenkomarves juga berjanji untuk wilayah Pulau Enggano akan dipersiapkan sistem kelistrikan menggunakan energi terbarukan khususnya tenaga surya," ujarnya.