Kampus—Tiga dosen UGM meraih Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2022. Ajang ini merupakan kompetisi inovasi yang mengangkat isu teknologi, sains, dan sosial berdasarkan Suistanable Development Goals (SDGs).
Ketiga dosen peneliti UGM itu masing-masing berasal dari Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dilansir laman resmi UGM, Prof Sri Juari Santosa, dari Fakultas MIPA mempersembahkan inovasi berjudul “Providing Safe Water Sources for Drinking and Domestic Uses through the Development and Implementation of an Adaptable and Reusable Hybrid Material-Based Removal Method". Penelitian ini mengangkat isu kebutuhan air bersih di Indonesia, khususnya di daerah Kalimantan Barat.
Juari berhasil mengembangkan bahan hibrida magnetit dan hidrotalsit (Mag-HT) sebagai adsorben untuk penghilangan DOCs (Dissolve Organic Coumpounds) yang efektif dalam air baku pengolahan air minum. Senyawa ini dikatakan lebih efektif menjernihkan air dibanding tawas yang selama ini digunakan untuk menjernihkan air melalui pengendapan. Inovasi Juari berhasil meraih gelar Best Innovation Award bersama Prof Phung Thi Kim Le asal Vietnam dan diberikan pada Award Ceremony tanggal 10 Januari 2023 lalu di Tokyo.
Sementara itu Prof T Faisal Fathani, asal Fakultas Teknik mendapat penghargaan Outstanding Innovation Award dengan isu kebencanaan di Indonesia dengan judul "Development of a community based low cost and most adaptive multi hazard early warning system". Tak banyak menjadi sorotan, sistem peringatan dini (Early Warning System) di Indonesia masih membutuhkan peningkatan. Padahal, Indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana seperti tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain-lain.
Dalam risetnya, Faisal mengembangkan sistem EWS berbasis masyarakat yang menggabungkan antara dua hal, yaitu teknis dan sosial. Sistem ini dibuat sesederhana mungkin agar dapat bekerja efektif dan cepat melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Inovasi Faisal tersebut juga telah diterapkan dalam riset GAMA-InaTEK yang fokus pada isu penanggulangan bencana.
Tak hanya tentang teknologi dan sains, anugerah Hitachi Innovation Award bergelar Encouragement Award juga diterima oleh Rimawan Pradiptyo, PhD dengan inovasi terkait isu sosial. Berlatar belakang dampak pandemi Covid-19 di masyarakat, berdirilah organisasi SONJO atau Sambatan Jogja. Organisasi ini bertujuan untuk meminimalisir dampak pandemi di masyarakat, khususnya di bidang ekonomi dan kesehatan. Organisasi non-profit ini telah memberikan banyak kontribusi, seperti pengembangan tempat isolasi, vaksin massal, dan pengembangan UKM.
“SONJO memang terbatas di Yogya awalnya meski kemudian berkembang dan kami bersinergi dengan enam perusahaan/komunitas/ masyarakat di daerah lain di Indonesia. Terlepas dari kontribusi kami yang terbatas itu, kami ingin menunjukkan praktik baik yg berhasil kita lakukan bersama selama pandemi ini,” kata Rimawan, Senin (27/02/2023)
Ketiga dosen UGM itu meraih anugerah dalam ajang yang seleksinya dimulai pertengahan tahun 2022. Seleksi melibatkan 23 universitas dari enam negara di ASEAN.
Baca juga :
Anak Petani Miskin, Alumnus UGM Ini Terpilih Jadi 20 Inovator Muda Terbaik Dunia
UGM Raih 13 Penghargaan Anugerah Diktiristek 2022
UGM Jadi Perguruan Tinggi Terbaik Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022
Ini Juara Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2022, Kampus Mana Mendominasi ?
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui komen di bawah ini atau e-mail : kampus.republika@gmail.com