Senin 27 Feb 2023 20:19 WIB

Cina Kecam Pesawat Pengintai AS di Selat Taiwan

Cina menuduh AS dengan sengaja mengganggu dan merusak situasi di kawasan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pesawat pengintai AS
Pesawat pengintai AS

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina memantau seksama pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) yang terbang di atas Selat Taiwan. Beijing menuduh AS dengan sengaja "mengganggu dan merusak situasi di kawasan."

Dalam unggahannya di media sosial Komando Teater Timur Tentara Pembebas Rakyat (PLA) mengatakan pasukan Cina memantau jalur pesawat patroli anti-kapal selam P-8A. "Kami sudah tangani," kata Angkatan Bersenjata Cina itu, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Cina mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah dan sudah menegaskan akan menggunakan kekuatan untuk kembali mengendalikan pulau itu bila diperlukan. Beijing menganggap setiap kapal dan pesawat militer asing yang melewati selat sepanjang 160 kilometer merupakan penghinaan dan provokasi.

Kapal perang AS rutin transit di selat yang merupakan salah satu jalur laut paling ramai itu. Tapi Washington jarang mengirimkan pesawatnya.

Komando PLA menuduh AS "mempermainkan" penerbangan tersebut. "Membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata PLA.  

"Kami dengan tegas menolak ini, pasukan teater menjaga kewaspadaan tingkat tinggi sepanjang waktu dan akan menjaga kedaulatan dan integritas teritori nasional," tambah PLA.

Dalam pernyataan singkatnya, Armada ke-7 AS mengatakan pesawat Angkatan Laut P-8A Poseidon transit di ruang udara internasional di Selat Taiwan.

"Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional izinkan termasuk di Selat Taiwan, dengan beroperasi di Selat Taiwan berdasarkan hukum internasional, Amerika Serikat mempertahankan kebebasan navigasi dan kebebasan semua negara," kata Armada ke-7 AS.

Penerbangan itu dilakukan saat ketegangan antara kedua negara memanas setelah AS menembak jatuh balon spionase Cina di pinggir pantai East Coast AS. Washington juga memperingatkan Beijing untuk tidak mengirimkan bantuan militer ke Moskow.

Cina kerap mengirimkan kapal perang, pesawat tempur dan kendaraan militer lainnya ke perairan dekat Taiwan. Sebagai upaya untuk intimidasi ke pemerintah pro-kemerdekaan Taiwan.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement