Senin 27 Feb 2023 20:22 WIB

Gandeng BEI, Erick Dukung Pengembangan Pasar Modal Indonesia

Kerja sama BUMN-BEI diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing perusahaan BUMN

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan usai menghadiri penandatanganan nota kesepahaman BEI dan Kementerian BUMN serta BKI di Jakarta, Senin (27/2/2023).
Foto: Dok BEI
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan usai menghadiri penandatanganan nota kesepahaman BEI dan Kementerian BUMN serta BKI di Jakarta, Senin (27/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN menjalin kerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mendukung pengembangan pasar modal di Indonesia. Erick mengatakan kerja sama ini bertujuan meningkatkan nilai tambah, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan, serta entitas anak usaha BUMN.

"Kerja sama ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing perusahaan BUMN di tingkat nasional maupun global," ujar Erick saat menandatangani MoU dengan Direktur Utama BEI Iman Rachman di Gedung BEI, Jakarta, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Erick menyampaikan ruang lingkup kerja sama ini dapat mendukung pengembangan pasar modal melalui sosialisasi, edukasi, serta pendampingan mengenai go public, termasuk di dalamnya penerbitan instrumen pendanaan pasar modal lainnya untuk perusahaan dan entitas anak usaha BUMN.

Erick menjelaskan kerja sama ini juga meliputi pengembangan dan penerapan tata kelola yang baik, Environmental, Social and Governance (ESG), serta kerja sama dalam memajukan ekosistem startup, khususnya di lingkungan BUMN.

“Karena ini adalah sebuah simbiosis yang saling menguntungkan, kita mendorong BUMN untuk go public sehingga ada pengawasan tambahan check and balance. Ini juga tantangan BUMN agar bisa benchmarking dari swasta agar kita bisa menilai kinerja kita dibandingkan dengan perusahan lain. Dan kita berharap Good Corporate Governance bisa terus kita tingkatkan," ucap Erick.

Per Jumat (24/2/2023), Erick sampaikan, terdapat 37 perusahaan yang go public, meliputi 14 BUMN dan 23 anak usaha BUMN. Bagi Erick, aksi korporasi di BUMN tidak lain untuk pengembangan dan juga untuk menjaga ekonomi secara nasional.

"Dapat kita lihat performa BUMN di bursa dari sektor IDBUMN 20 tingkat return-nya mencapai 10,4 persen lebih tinggi dari private sector dan gabungan yang sebesar 4,1 persen dan LQ45 yang nilainya 0,6 persen. Ini menandakan tranformasi yang dilakukan sudah ke arah yang yang lebih baik," lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut.

Penandatanganan MoU ini dilaksanakan beberapa hari setelah pencatatan saham salah satu entitas anak BUMN, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Hal ini merupakan bentuk komitmen kerja sama dari kedua belah pihak untuk memajukan pasar modal Indonesia.

Selain MoU dengan Kementerian BUMN, pada kesempatan tersebut juga dilakukan  penandatanganan MoU antara BEI dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dalam pengembangan dan penyelenggaraan pasar karbon di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement