REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Muhamad Nur, mengatakan bahwa sepanjang 2022, jumlah pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Riau bertambah 350 ribu pengguna baru. Tahun ini, tambahnya, BI akan terus berupaya meningkatkan pengguna QRIS di Riau.
M Nur menyebut nilai atau volume transaksi QRIS di Riau sepanjang 2022 lalu sangat besar bisa meningkat hingga 125 persen.
"Sementara untuk tahun ini, kita berharap volume transaksi bisa meningkat hingga di atas 20 persen," kata Nur, Senin (27/2/2023).
Ia menjelaskan secara nasional, per Desember 2022, tercatat jumlah pengguna QRIS di Indonesia mencapai 28,75 juta. Jumlah tersebut bertambah 15,95 juta pengguna dibandingkan pada akhir tahun 2021.
Dari jumlah tersebut, mayoritas pengguna QRIS berada di Jawa, yakni 20,59 juta. Posisi kedua ditempati Sumatera dengan 4,75 juta pengguna QRIS hingga Desember 2022.
Sebanyak 1.25 juta pengguna QRIS berada di Kalimantan. Ada pula 1,18 juta pengguna QRIS yang berlokasi di Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sementara, pengguna QRIS paling sedikit berada di Bali dan Nusa Tenggara. Jumlahnya tercatat sebanyak 979.788 pengguna hingga akhir tahun lalu.
Selain itu, total pedagang (merchant) yang telah memakai QRIS tercatat sebanyak 22,7 juta merchant.
Menurut Nur, BI telah bekerja sama dengan bank sentral Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Jepang terkait interkoneksi QRIS. Dengan kerja sama tersebut, warga Indonesia bisa bertransaksi menggunakan QRIS saat pergi ke lima negara itu.