Selasa 28 Feb 2023 01:54 WIB

Presiden PSG Masih Percaya pada Kemampuan Pelatih Christophe Galtier

Nasser Al Khelaifi menyatakan PSG tak akan memecat pelatih Galtier.

Rep: Reja Irfa WIdodo/ Red: Israr Itah
 Pelatih kepala PSG Christophe Galtier
Foto: AP/Antonio Calanni
Pelatih kepala PSG Christophe Galtier

REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Presiden Paris Saint Germain (PSG) Nasser Al Khelaifi, menegaskan dukungan kepada Christophe Galtier untuk terus menukangi tim utama PSG. Al Khelaifi cukup yakin dengan kemampuan Galtier untuk bisa meraih kesuksesan pada musim ini.

Kiprah Galtier bersama PSG mendapatkan sorotan tajam usai catatan minor yang ditorehkan Les Parisiens, beberapa waktu lalu. Tidak tanggung-tanggung, juara bertahan Ligue 1 itu menelan kekalahan beruntun pada awal bulan ini. Salah satu dari rentetan kekalahan itu bahkan membuat PSG tersingkir di gelaran Piala Pranci.

Baca Juga

Les Rouge et Bleu mengakhiri kiprah di pentas Piala Prancis usai dibekap Marseille, 1-2, awal bulan ini. Alih-alih bangkit, PSG malah kembali takluk dari salah satu rival di Ligue 1 AS Monaco 1-3, pada laga berikutnya. Terakhir, PSG bertekuk lutut dari Bayern Munchen 0-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Imbasnya, kabar pemecatan Galtier mulai berembus. PSG sempat dilaporkan siap bekerja sama kembali dengan Thomas Tuchel, yang dipecat Chelsea pada November 2022 silam. Pun dengan kabar soal ketertarikan manajemen Les Parisiens untuk menunjukan Steven Gerrard sebagai calon pengganti Galtier, yang dikontrak selama dua tahun pada awal musim ini tersebut.

Namun, Al Khelaifi sepertinya menutup kemungkinan soal potensi pergantian pelatih PSG. Pengusaha asal Qatar itu mengungkapkan dukungan penuh dan tidak pernah kehilangan kepercayaan terhadap Galtier, yang ditunjuk menggantikan Mauricio Pochettino sebagai pelatih PSG tersebut.

Performa buruk PSG, ujar Al Khelaifi, bukan semata-mata disebabkan oleh kepemimpinan Galtier. Kompetisi yang sempat terhenti akibat Piala Dunia, ditambah faktor kelelahan pemain setelah tampil di Piala Dunia 2022, menjadi sederet alasan penurunan performa PSG pada awal bulan ini.

"Saya selalu percaya pada pelatih, karena saya tahu apa yang bisa dia berikan untuk tim ini. Setelah Piala Dunia, situasinya sangat rumit untuk semua orang, terutama kami. Sebagian besar pemain kami tampil di kompetisi tersebut. Namun, itu sebenarnya bukan alasan. Kini, kami sudah berada di posisi yang tepat," kata Al Khelaifi kepada RMC Sport seperti dikutip Goal, Senin (27/2/2023).

Pasca kekalahan dari Munchen, Kylian Mbappe dan kawan-kawan memang mampu kembali ke jalur kemenangan. Meski sempat susah payah melewati adangan Lille dengan kemenangan, 4-3, PSG terbukti bisa melanjutkan tren positif tersebut di laga selanjutnya.

Les Parisiens mencatatkan dua kemenangan beruntun usai membekuk Marseille, 3-0, dalam lanjutan Ligue 1, akhir pekan lalu. Dalam laga bertajuk Le Classique tersebut, PSG memetik kemenangan via dua gol Kylian Mbappe dan satu gol milik Lionel Messi. Kemenangan di markas Marseille itu sekaligus membalas kekalahan di pentas Piala Prancis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement