Selasa 28 Feb 2023 07:04 WIB

Terapkan Arahan Menteri BUMN, Program Peduli Lingkungan Diganjar Penghargaan Green Awards

TJSL BUMN difokuskan pada sektor pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup.

Prosesi penanaman dan perawatan Konservasi Mangrove Park yang berada di Desa Sekubang, Kalimantan Barat.
Foto: Dok. Bumn
Prosesi penanaman dan perawatan Konservasi Mangrove Park yang berada di Desa Sekubang, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menekankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN difokuskan pada sektor pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup.

"TJSL merupakan implementasi konkret dari core values, Akhlak, yakni kata harmonis dan kolaboratif," kata Erick seperti dilansir dari Antara, Selasa (28/2/2022). 

Baca Juga

Sesuai arahan Erick, persoalan lingkungan akibat abrasi dan rendahnya edukasi pengelolaan sampah plastik pun menjadi bagian dari pengembangan bidang Lingkungan pada program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo. Melalui hal itu, Askrindo kembali meraih penghargaan Indonesia Green Awards 2023.

photo
Indonesia Green Awards 2023. - (Dok. BUMN)

Sebanyak empat penghargaan dari The La Tofi School of CSR diraih, yakni kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam dan Kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati, pada program Konservasi Askrindo Mangrove Park di Sekubang, Kalimantan Barat, dan Kategori Mengembangkan Pengelolaan Sampah Plastik, dan Kategori Penanganan Sampah Plastik pada program Literasi Askrindo.

Kepala Bagian TJSL Askrindo Nur Aini menyampaikan, empat penghargaan ini melengkapi pencapaian Askrindo pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang Lingkungan. 

“Kami berterima kasih kepada The La Tofi School of CSR atas awards yang diberikan. Awards tersebut menjadi motivasi perusahaan untuk merampungkan Fase Penguatan Askrindo Mangrove Park di tahun 2023. Di sisi lain Askrindo akan melaksanakan Edukasi serta program-program  lingkungan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang ditetapkan pemerintah,” ujar Aini.

Direktur Utama Askrindo Priyastomo mengatakan, program Mangrove Park dan Operasi Bersih Sungai Ciliwung (OBSC) dirancang guna meningkatkan kelestarian lingkungan serta kepedulian masyarakat. 

“Sesuai dengan arahan Kementerian BUMN, program TJSL dirancang sesuai dengan salah satu pilar pembangunan yakni lingkungan. Di samping itu, kami juga memperhatikan isu-isu lingkungan terkini agar program TJSL yang dikembangkan dapat mengatasi permasalahan tersebut bersama dengan masyarakat sekitar,” ujar Priyastomo. 

Askrindo Mangrove Park dikembangkan Askrindo di Desa Sengkubang, Mempawah, Kalimantan Barat. Pembibitan dan penanaman mangrove (Rhizopora Sp) dilakukan sejak tahun 2017 guna menangani keganasan abrasi yang terjadi di sana. Di tahun 2023 ini, Askrindo juga telah merampungkan sarana dan prasarana pendukung seperti akses jalan menuju ekowisata, jembatan kayu, sampai fasilitasi toilet umum.

Selain mengembangkan penanaman mangrove, dilakukan juga OBSC di bantaran Ciliwung untuk membantu melaksanakan pembersihan sampah. Tidak hanya itu, kegiatan ini berfokus pada penanganan serta pengelolaan sampah plastik yang mengotori sungai. 

“Bergerak bersama masyarakat serta siswa siswi sekolah mulai dari Tingkat jenjang Paud dan SD, hal ini merupakan kesempatan bagi Askrindo untuk terjun langsung memberikan edukasi dan literasi mengenai pengelolaan sampah yang efektif dan memiliki nilai ekonomis,” kata Priyastomo.

Baca juga : Potensi Pasangan Ganjar-Erick Thohir Diusung PDIP dan KIB Dinilai Sangat Besar

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement