Selasa 28 Feb 2023 07:13 WIB

Pembangunan Sistem Pengendali Banjir Kota Pekalongan Capai 60 Persen

Sistem pengendali banjir dan rob ini ada tiga paket pekerjaan fisik.

Pembangunan stasiun pompa air di sekitar Sungai Bremi, Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah. Pemerintah setempat membangun stasiun pompa air di sekitar Sungai Bremi yang terdampak banjir rob maupun luapan sungai sebagai antisipasi saat musim hujan yang dapat menyedot air sebanyak 425 liter per detik.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Pembangunan stasiun pompa air di sekitar Sungai Bremi, Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah. Pemerintah setempat membangun stasiun pompa air di sekitar Sungai Bremi yang terdampak banjir rob maupun luapan sungai sebagai antisipasi saat musim hujan yang dapat menyedot air sebanyak 425 liter per detik.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan pembangunan sistem pengendali banjir dan rob senilai Rp 1,24 triliun berasal dari bantuan pemerintah pusat selesai akhir 2023.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan kemajuan pembangunan sistem pengendali banjir dan rob yang mulai dibangun pada 2021 ini kini sudah mencapai lebih dari 60 persen. Namun dinilai efektif mengurangi wilayah terdampak.

"Pembangunan sistem pengendali banjir dan rob ini dimaksudkan untuk mengurangi secara signifikan dampak banjir dan rob di daerah ini," katanya.

Menurut dia, sebelumnya, wilayah terdampak banjir dan rob di daerah ini cukup parah yakni di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.

Namun, kata dia, dengan dibangunnya sistem pengendali banjir dan rob ini, Sungai Lodji yang berada di wilayah wilayah Kecamatan Pekalongan Utara sudah berkurang secara signifikan karena dampak banjir dan robnya.

"Saat ini, kini hanya tinggal di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat khususnya di bantaran Sungai Bremi dan Sungai Meduri yang masih dilanda banjir saat intensitas hujan cukup tinggi," ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Bambang Sugiarto mengatakan pekerjaan sistem pengendali banjir dan rob di sisi timur dibantu penanganannya oleh BBWS Pemali Juana terkait penanganan Sungai Lodji-Banger yang sampai saat ini masih dalam tahap pelaksanaan.

Pada sistem pengendali banjir dan rob ini, kata dia, ada tiga paket pekerjaan fisik. Paket pertama meliputi kolam retensi, pembangunan parapet, pekerjaan bendung gerak, dan pekerjaan regular gate untuk sistem Sungai Lodji.

Paket kedua meliputi normalisasi Sungai Banger, pembangunan parapet, normalisasi Sungai Gabus, dan tanggul rob.

"Untuk paket tiga meliputi pekerjaan pompa serta pekerjaan 'long storage' Sibulanan sepanjang dua kilometer serta long storage Susukan dan Celumprit yang akan dipasang pompa air dengan kapasitas 3x1 meter per kubik dan 2x 1,5 meter per kubik," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement