ANTARIKSA -- Misi astronot SpaceX untuk Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali ditunda. Awalnya, peluncuran yang diikuti astronot Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al-Neyadi dijadwalkan pada Senin, 27 Februari kemarin. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, SpaceX menargetkan peluncuran akan diluncurkan Kamis, 2 Maret pagi.
Perusahaan Elon Musk mengatakan, peluncurkan misi Crew-6 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari Kennedy Space Center (KSC) NASA di Florida pada Senin, terpaksa ditunda.
Hal itu terkait masalah sistem darat yang menyebabkan scrub terlambat dalam hitungan mundur.
"Tim misi tidak dapat mengonfirmasi bahwa sistem darat (telah) memuat muatan penuh triethylaluminum triethylboron (TEA-TEB), sumber pengapian untuk sembilan mesin Merlin tahap pertama dari roket Falcon 9 SpaceX," kata pejabat NASA.
Sementara, cuaca tidak mendukung untuk peluncuran pada Selasa, 28 Februari 2023. Akhirnya, SpaceX dan NASA mengincar jendela peluncuran berikutnya yang tersedia, yaitu pada pukul 12.34 EST, Kamis, 2 Maret atau 00.34 WIB pada Jumat.
"Menunggu resolusi teknis masalah yang mencegah peluncuran hari Senin," tulis pejabat NASA.
Seperti namanya, Crew-6 adalah misi operasional keenam yang akan diluncurkan SpaceX ke ISS untuk NASA. Ini akan menjadi penerbangan astronot kesembilan secara keseluruhan untuk perusahaan dan yang keempat untuk Endeavour kapsul Dragon.
Empat orang akan mengendarai Endeavour ke orbit dengan Crew-6. Mereka adalah astronot NASA Stephen Bowen dan Woody Hoburg, kosmonot Andrey Fedyaev dan Sultan Al Neyadi dari Uni Emirat Arab. Al Neyadi akan menjadi orang pertama dari UEA yang melakukan rotasi kru dalam misi selama enam bulan di ISS.
Keempatnya akan menggantikan empat astronot dari misi Crew-5 SpaceX, yang akan kembali ke Bumi sekitar lima hari setelah Crew-6 tiba di laboratorium yang mengorbit. Sumber: Space.com