Selasa 28 Feb 2023 07:47 WIB

Waspada Cuaca Ekstrem, Masyarakat Kabupaten Bogor Dilingkup 21 Titik Bencana

Ada sekitar 21 titik bencana dilaporkan ke BPBD Kabupaten Bogor pada Senin (27/2/2023

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan (tengah).
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan menelingkut masyarakat Kabupaten Bogor. Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi dampak dari kondisi cuaca ekstres terebi,

Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengingatkan, sikap waspada dinilainya penting untuk mengetahui sedini mungkin potensi alam di sekitar tempat tinggal masyarakat.

“Untuk itu saya himbau agar kita semua terus tingkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor seperti hujan lebat dan lainnya,” ujarnya, Senin (27/2/2023).

 

photo
Awan mendung di wilayah Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

 

Selain itu, Iwan juga meminta, kepada para relawan dan lembaga swadaya masyarakat, untuk lebih optimal dalam membantu melaksanakan kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Bogor. Saat ini, kata dia, Pemkab Bogor memiliki sekitar 64 lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang penanggulangan bencana.

“Termasuk pramuka, karang taruna, PMI dan lainnya untuk bergerak dan siap siaga,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, Pemkab Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor membangun delapan pos kesiapsiagaan di wilayah zona rawan bencana dalam menghadapi cuaca ekstrim. Delapan pos itu tersebar di Cibinong, Babakan Madang, Bojong Gede, Klapanunggal, Jonggol, Gadog dan beberapa daerah lain.

“Meningkatkan kewaspadaan akan bencana alam di Kabupaten Bogor sangat penting dilakukan seluruh unsur termasuk masyarakat. Sebab sebagaimana diketahui, terdapat wilayah zona rawan bencana yang tersebar di 24 kecamatan dan 48 desa,” ujar Iwan.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, menyebutkan, ada sekitar 21 titik bencana yang dilaporkan pada Senin (27/2/2023). Dalam data yang dimilikinya, ada dua titik rumah ambruk, 14 titik longsor, dan enam titik angin kencang. “Kejadiannya tersebar di 19 desa pada 14 kecamatan,” ujar Jalal.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat, memprakirakan dalam sepekan ke depan masih terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor. Hal ini terjadi akibat pengaruh pembentukan awan.

“Untuk Bogor diprediksi hujan intensitas sedang dan lebat, agar diwaspadai juga potensi kecepatan angin kencang hari ini,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari.

Oleh karena itu, Indra mengimbau kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya hujan lebat. Serta peningkatan kecepatan angin yang bersifat lokal di sebagian wilayah Jawa Barat.

“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, dapat langsung mengakses website dan Twitter BMKG, maupun melalui aplikasi info BMKG,” pungkasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement