REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Syekh Zayed Solo yang diresmikan pada 14 November 2022 akan segera dibuka untuk umum. Peresmian pembukaan masjid yang menjadi simbol persahabatan Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) ini rencananya dibuka pada 28 Februari 2023.
Sebagai bagian dari persiapan pembukaan, Zayed Higher Organization for People of Determination atau Organisasi Tertinggi Zayed untuk Penyandang Disabilitas (ZHO) meluncurkan inisiatif kemanusiaan dengan menyumbangkan 160 unit rehal Alquran unuk Masjid Syekh Zayed di Solo, Jawa Tengah, pada Ahad (26/2/2023). Disumbangkan sebanyak 150 unit berupa Rehal Alquran berukuran kecil dan 10 lainnya berukuran besar. Rehal adalah bangku kecil khusus tempat menaruh Alquran yang hendak dibaca.
ZHO merupakan organisasi yang bergerak dalam upaya menyediakan layanan pendidikan, rehabilitasi, dan terapi untuk mendukung individu dengan kebutuhan khusus. ZHO berpusat di Abu Dhabi, UEA.
Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem al-Dhaheri mengatakan rehal tersebut dibuat oleh para penyandang disabilitas binaan ZHO. Rehal itu diproduksi dengan merek dagang An-Nahlah (Lebah) yang sudah memperoleh izin produksi dari otoritas terkait di UEA. Pembuatan dan penjualan rehal tersebut bekerja sama dengan Universitas Mohammed bin Zayed untuk Humaniora.
"Inisiatif kemanusiaan itu sejalan dengan arah kebijakan pemerintah UEA untuk mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam masyarakat bekerja sama dengan Masjid Syeikh Zayed di Solo. Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas dan mendukung industri lokal dengan merk dagang Lebah," jelas Abdulla Salem melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Senin (27/2/2023),
Menurut Abdulla Salem, inisiatif tersebut menunjukkan adanya peningkatan hubungan bilateral yang baik antara UEA dan Indonesia di berbagai sektor. Peningkatan hubungan baik itu tidak lepas dari visi dan arahan pemimpin UEA, mengingat Indonesia merupakan negara mitra strategis yang penting bagi UEA.
Ia menambahkan bahwa inisiatif ini juga merupakan bentuk dukungan untuk berbagai kegiatan yang diselenggarakan Masjid Syekh Zayed di Solo sebagai salah satu pusat penyebaran moderasi beragama dan pusat pengembangan keagamaan, budaya, dan sosial masyarakat setempat, di samping membantu mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
"Inisiatif ini akan menjadi awal dari berbagai kerjasama kemanusiaan lainnya antara ZHO dan pihak terkait di Indonesia," ujar Abdulla.
Ia juga menekankan bahwa pihak Kedutaan Besar UEA di Jakarta siap untuk memberikan dukungan untuk memfasilitasi setiap kegiatan dan acara yang ingin diselenggarakan oleh ZHO di Indonesia.
Sekretaris Jenderal ZHO, Abdullah Abdul-Aali Al-Humaidan mengungkapkan rasa bangganya atas kontribusi kemanusiaan yang diberikan para penyandang disabilitas binaannya khususnya inisiatif pembuatan rehal Alquran untuk Masjid Syekh Zayed di Solo.
Al-Humaidan menekankan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan misi pemerintah UEA dalam menyebarkan persaudaraan manusia yang menyerukan perdamaian dan pembangunan. Inisiatif itu juga akan semakin memperkuat hubungan persaudaraan antara kedua negara.
Al-Humaidan menyampaikan terima kasih kepada Pengelola Masjid Syekh Zayed di Solo atas kerja samanya dengan ZHO terkait pembuatan rehal Alquran yang didasari oleh kepercayaan pada peran aktif para penyandang disabilitas dalam pembangunan dan perlunya pemberdayaan serta pengintegrasian mereka ke dalam masyarakat.
Kepala Pusat Masjid Syekh Zayed di Solo, Sultan Faisal Al-Remeithi mengapresiasi inisiatif kemanusiaan dari ZHO dalam pemberdayaan para penyandang disabilitas. Al-Remeithi menyampaikan rasa bangganya atas kerja sama ini yang akan semakin meningkatkan peran Masjid Syekh Zayed Solo dalam melayani semua lapisan masyarakat di samping memberdayakan para penyandang disabilitas mewujudkan partisipasi aktif dalam masyarakat.
“Kita belajar dari mendiang orang tua kita, Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan yang merupakan tokoh kemanusiaan dalam memberikan kontribusi dan inisiatif kemanusiaan kepada orang banyak. Pemimpin UEA sekarang berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh mendiang. Pemerintah UEA akan tetap menjadi salah satu negara terdepan yang mendukung inisiatif kemanusiaan, dan akan terus bergerak maju dalam menguatkan misi kemanusiaannya secara global," ujar Al-Remeithi.
Masjid Raya Sheikh Zayed di Surakarta ini diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Presiden UEA Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan pada 14 November 2022. Sebagai tindak lanjut, kedua pihak pada 12 Januari 2023 telah menandatangani kesepakatan pengelolaan bersama Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Kesepakatan ini ditandatangani Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dan Rektor Universitas Muhammad Bin Zayed UEA, Khaled Salem Al-Yabhouni Al-Dhahrei, di Solo.