Selasa 28 Feb 2023 10:46 WIB

Pengamat Ungkap Penyebab KIB Belum Satu Suara Soal Capres-Cawapres

Pangi mengatakan Golkar akan tetap mengusung Ketum Airlangga sebagai Capres.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Executive Director of Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Foto: Dok. Pribadi
Executive Director of Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Analis Politik Sekaligus CEO dan Founder Voxpol Center Research, Pangi Syarwi Chaniago, menilai belum adanya 'lem perekat' jadi penyebab KIB belum satu suara.

"Jadi, saya melihat KIB sejauh ini tidak punya lem perekat koalisi, lem perekat koalisi itu adalah kandidasi, sementara sejauh ini KIB belum mendeklarasikan capres dan cawapres dari 3 parpol ini baik Golkar, PPP maupun PAN," kata Pangi dalam keterangan, Senin (27/2).

Pangi memandang hal tersebut menyebabkan ‘bola liar’ capres-cawapres dari parpol anggota KIB mengarah ke banyak nama. Para Ketua Umum pun mengincar posisi tersebut, namun masih sebatas Cawapres.

"Sejauh ini belum ada capres-cawapres potensial dari kader KIB, positioning mereka baru cawapres. Tentu partai di koalisi KIB juga melihat potensi dan kans menang," ujarnya. 

Pangi menambahkan, Golkar akan tetap mengusung Ketum Airlangga sebagai Capres. Namun PPP dan PAN berupaya mengusung kader partai. Bahkan terbaru Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut nama pasangan Capres-Cawapres PAN adalah Ganjar Pranowo-Erick Thohir. 

"Itu bagian dari strategi, mendukung yang kira-kira pasangan Capres Cawapres yang bakal menang," terangnya.  

Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu 2024 dan Workshop di Kota Semarang, Jawa Tengah. Zulhas juga menyebut keduanya populer di PAN. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement