REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menegaskan partainya menyerahkan keputusan soal Pilpres 2023 ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Said mengaku partainya tak ingin berandai-andai soal usulan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memasangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Soal capres cawapres kembali saya tegaskan bahwa konstitusi PDI Perjuangan memberi mandat kepada Ibu Ketua Umum melalui hak prerogatifnya untuk menentukan capres dari PDI Perjuangan. Kami tidak mau berandai andai, tetapi tegak lurus atas kewenangan Ibu Ketua Umum," ujar Said lewat pesan singkat, Selasa (28/2/2023).
Ia sendiri menilai wajar jika Ganjar dilirik banyak partai politik, karena elektabilitasnya yang tinggi dalam banyak hasil survei. Namun, ia yakin Ganjar mengerti posisinya sebagai petugas partai yang ditugaskan untuk memimpin Jawa Tengah.
"Saya juga berharap Mas Ganjar tegak lurus atas hal itu, siapapun nanti figur yang dipilih oleh Ibu Ketua Umum dan saya kira Mas Ganjar sangat paham atas hal itu. Kita tunggu saja momentum yang akan ditentukan oleh Ibu Ketua Umum," ujar Said.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengisyaratkan untuk mengusung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir di Pilpres 2024. Ia menyampaikannya lewat pantun dalam acara rapat koordinasi nasional (Rakornas) PAN di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (27/2/2023).
"Izinkan saya mengakhiri pidato pada Rakornas PAN. Jalan-jalan ke Simpanglima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insya Allah Indonesia tambah jaya," ujar Zulhas membacakan pantunnya.
Acara tersebut diketahui juga dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Zulhas pun berseloroh di hadapan Jokowi, kalau rambut Ganjar semakin memutih dan ada kerutan di wajahnya.
"Terima kasih Pak Ganjar, rambutnya sudah memutih secara alami dan ada kerutan di wajah. Itu seperti tanda-tanda yang diungkap Pak Presiden, itu karena beliau bekerja keras untuk rakyat agar bisa makmur dan sejahtera," ujar Zulhas.