Selasa 28 Feb 2023 15:47 WIB

Kolaborasi UIN Walisongo - Telkomsel Perkuat Literasi Digital Siswa Madrasah

Terdapat beberapa prinsip cerdas berinternet sebagai acuan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Suasana pelatihan literasi digital, yang dilaksanakan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dan Telkomsel di MTs Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (28/2).
Foto: Dokumen
Suasana pelatihan literasi digital, yang dilaksanakan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dan Telkomsel di MTs Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Pemanfaatan teknologi digital khususnya internet ibarat pisau 'bermata dua' yang bisa memberikan dampak positif (manfaat), di satu sisi juga bisa berdampak negatif (mudarat).

Sisi positifnya, pemanfaatan internet sangat memudahkan para penggunanya untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, tanpa terhambat dan terbatas oleh jarak, ruang, maupun waktu.

Adapun sisi negatifnya saat ini kian marak berbagai kejahatan berbasis internet, seperti halnya dengan cyberbullying, penipuan, penyebaran berita hoaks, dan lainnya.

Untuk itu, dalam berinternet harus cerdas dengan upaya-upaya memperkuat literasi digital, tak terkecuali di lingkungan madrasah.

Hal ini terungkap dalam pelatihan literasi digital, yang dilaksanakan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dan Telkomsel di MTs Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (27/2).

Corporate Communications Telkomsel Jateng dan DIY, Wildan Adi Nugraha yang menjadi pemateri dalam pelatihan ini mengungkapkan, penting mendorong penggunaan internet yang BAIK atau Bertanggungjawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif.

Untuk mewujudkan internet yang BAIK, ada beberapa prinsip cerdas berinternet sebagai acuan. “Yakni keep playing or stop, click or close, think berfore posting , wise while online, dan  saring before sharing,” jelasnya, dalam keterangan kepada Republika, Selasa (28/2).

Masih menurut Wildan, program internet BAIK menjadi salah satu implementasi Corporate Social Responsibility Telkomsel. “Tujuannya untuk mendorong dan membangun ekosistem digital secara positif, konstruktif, dan bernilai tambah,” tegas dia.

Sementara itu, dosen Public Relations UIN Walisongo, Semarang, Alifa Nur Fitri dalam pelatihan ini, menyampaikan pentingnya moderasi beragama di era digital. Ia menyampaikan moderasi beragama penting dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia.

Menurutnya, moderasi beragama menurut Kementrian Agama (Kemenag) adalah cara pandang sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama.

“Yakni dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum - berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa,” jelasnya.

Masih menurut Alifa, ada empat indikator dalam moderasi beragama, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi lokal. Ia berharap sikap ini dimiliki oleh siswa/siswi MTs PSM Randublatung.

“Sehingga dalam  pemanfaatan internet, para siswa bisa menebar kebaikan dengan mendorong keberlanjutan moderasi beragam di negeri ini,” ujar dia.

Kepala MTs PSM Randublatung, Rohmadi menyampaikan, di era digital saat ini pelatihan literasi media ini menjadi hal yang penting, karena perkembangan teknologi yang pesat dan sudah menjadi kebutuhan primer.

Selain itu proses dan kegiatan belajar bisa dilakukan lebih cepat, mudah dan efisien. Siswa-siswi jadi lebih memahami lagi tentang literasi digital dan moderasi beragama dari praktisi langsung.

Dijelaskan, selama ini literasi digital yang sudah diterapkan di MTs PSM Randublatung adalah pemanfaatan media sosial dan website untuk proses belajar mengajar salam pandemi.

Selain itu juga membantu sekolah untuk menyampaiakan prestasi siswa dan siswi. “Baik itu prestasi akademik dan nonakademik,” ungkapnya.

Untuk lebih memahami moderasi beragama, para siswa siswi juga diajak menonton pemutaran film pendek berjudul ULEM karya mahasiswa UIN Walisongo, Bahtiar, Zainudin, dan Pepih yang memenangkan juara 3 Lomba PESONA PTKN 2022.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement