Selasa 28 Feb 2023 17:28 WIB

Sri Mulyani: Peningkatan Harta Dirjen Pajak karena Kenaikan Aset

Harta kekayaan Suryo Utomo Rp 14,4 miliar atau naik Rp 8 miliar dalam empat tahun.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Foto: EPA-EFE/HOW HWEE YOUNG
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, peningkatan harta kekayaan Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu, Suryo Utomo yang belakangan ini disorot publik karena kenaikan harga aset. Adapun harta kekayaan Suryo kini mencapai Rp 14,4 miliar atau naik delapan miliar dalam empat tahun.

"Saya tanya sama Pak Suryo kenaikan hartanya karena apa, ternyata karena harga tanah, harga rumah, harga pasar dan harga lain-lain. Jadi jangan tiba-tiba dianggap seolah-olah itu korupsi," ungkap Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Maka dari itu, Sri Mulyani meminta Suryo Utomo menyampaikan kepada publik terkait penjelasan mengenai harta kekayaannya. Tujuannya agar tidak ada lagi masyarakat yang menghakimi dan memberikan persepsi negatif.

Baca: Banyak Moge Dijual di Marketplace Usai Sri Mulyani Bubarkan Belasting Rijder

Adapun peningkatan harta kekayaan jajaran Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) saat ini sedang disorot publik. Hal itu sebagai imbas dari kasus penganiayaan dan kelakuan salah satu anak pejabat Ditjen Pajak yang kerap memamerkan harta.

Warganet turut mencium adanya keanehan dalam harta kekayaan pejabat pajak tersebut lantaran jumlah kekayaan yang dilaporkan tercatat lebih tinggi dari Dirjen Pajak. Terkait hal tersebut, Kemenkeu bersama pihak berwajib sedang melakukan pemeriksaan.

Meski demikian, Sri Mulyani tetap mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh aparatur sipil negara (ASN), terutama di lingkungan Kemenkeu. Pasalnya, asas kepatutan dan kepantasan yang ditunjukkan oleh ASN harus dipegang kuat dan bukan merupakan sesuatu yang berlebihan.

Baca: Kepada Pegawai Pajak Jateng, Sri Mulyani: Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia

Hal itu karena masyarakat selalu memperhatikan tingkah laku para pegawai negeri sipil (PNS), terutama yang mengelola uang negara. "Jadi meski ASN membeli barang mewah dengan kerja keras maupun gaji yang halal seperti membeli motor gede (moge), nggak usah muter-muter pakai moge. Jalan kaki saja sama saya muter-muter Senayan, itu juga sehat," tutur Sri Mulyani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement