REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media milik pemerintah Cina mengatakan fondasi pemulihan ekonomi negara itu belum solid. Kantor berita Xinhua menambahkan berbagai faktor tak terduga dapat terjadi kapan pun.
Pada Selasa (28/2/2023) Xinhua melaporkan dalam komunikenya, komite pusat Partai Komunis Cina mengatakan pembangunan negara itu masih menghadapi tiga tekanan. Termasuk dari kontraksi permintaan, guncangan pada rantai pasokan dan melemahnya ekspektasi.
Komunike tersebut dirilis dalam sesi sidang pleno kedua komite PKC yang digelar dari 26 sampai 28 Februari. Lebih dari 200 anggota komite pusat membahas rancangan reformasi dan organisasi negara yang akan diperiksa Kongres Rakyat Nasional (KRN) ke-14 mendatang.
Para anggota komite pusat juga menyetujui daftar kandidat pemimpin yang direkomendasikan di sidang pleno pertama. KRN ke-14, rapat tahunan parlemen yang mengumpulkan ribuan delegasi dari seluruh Cina di Ibukota Beijing akan dimulai Ahad (5/3/2023).
Dalam laporannya Jumat (24/2/2023) lalu bank sentral Cina mengatakan perekonomian Negeri Tirai Bambu diperkirakan rebound pada tahun 2023. Kebijakan moneter akan diterapkan secara tepat dan kuat.
Bank sentral menambahkan akan fokus mendukung ekspansi permintaan domestik dan stabilitas pertumbuhan ekonomi dan harga. Sambil menghindari stimulus berlebihan.