REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam memang menceritakan banyak hal yang berkaitan dengan akhirat. Hal ini karena, akhirat merupakan wujud non-materi, informasi-informasi tentangnya pun harus ditangkap berdasarkan keyakinan dan keimanan.
Di antara informasi yang berkaitan dengan akhirat adalah adanya neraka yang disediakan bagi orang-orang yang bermaksiat dan orang-orang kafir.
Umar Islam yang gemar melakukan maksiat kelak bisa ditempatkan di neraka. Mereka menjadi penghuni neraka karena keislamannya tidak utuh. Mereka mengaku beragama Islam, tapi tidak mengerjakan ajaran Islam, seperti sholat, zakat, dan puasa.
Namun, nasib mereka di akhirat kelak berbeda dengan orang-orang kafir. Umat Islam yang masih mempunyai secercah cahaya keimanan tersebut bisa dientaskan Allah SWT dari neraka. Setelah disiksa di neraka, mereka pada akhirnya akan ditempatkan di dalam surga.
Sementara, orang-orang kafir di neraka akan dipenuhi dengan penyesan. Dalam Kitab Ushfuriyah, Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri menjelaskan bahwa ketika orang-orang Islam dientaskan dari neraka, orang-orang kafir hanya bisa menyesal. Mengapa dahulu ketika di dunia mereka tidak menerima Islam sebagai agama.
Seperti diceritakan dalam sebuah riwayat Said bin Abi Burdah dari ayahnya, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Apabila penghuni neraka berkumpul di neraka dan beberapa ahli kiblat (ibadah) yang dihendaki Allah bersama mereka, orang-orang kafir berkata kepada orang-orang ahli kiblat, ‘Bukankah kalian Muslim?’
Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW
Mereka menjawan, ‘Ya’. Karena masih penasaran, mereka bertanya lagi, “Tidakkah cukup bagi kalian? Lalu, mengapa kalian bersama kami di neraka”. Lalu, orang Islam pun berkata, ‘Kami mempunyai banyak dosa’.
Setelah itu, Allah memerintahkan semua ahli kiblat keluar dari neraka, ‘Keluarlah kalian dari neraka!’. Orang-orang kafir berkata, ‘Alangkah meruginya kami. Seandainya kami dahulu beragama Islam, kami bisa keluar dari neraka sebagaimana mereka.” Kemudian, Rasulullah SAW membaca firman Allah SWT,
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ
“Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim.” (QS al-Hijr [15]: 12).