Selasa 28 Feb 2023 21:38 WIB

Cina Segera Latih Astronaut Asing

Program luar angkasa menjadi simbol kecanggihan teknologi China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
(File Foto 29/9/2011) Long March-2FT1 yang membawa stasiun ruang angkasa Tiangong-1 saat diluncurkan menuju ruang angkasa. China Segera Latih Astronaut Asing
Foto: Color China Photo via AP
(File Foto 29/9/2011) Long March-2FT1 yang membawa stasiun ruang angkasa Tiangong-1 saat diluncurkan menuju ruang angkasa. China Segera Latih Astronaut Asing

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengatakan akan segera melatih astronaut asing untuk perjalanan menuju stasiun ruang angkasa yang baru saja selesai dibangun. Program luar angkasa sudah lama menjadi kebanggaan nasional dan simbol kecanggihan teknologi Cina.

Kini program itu mengambil peran diplomatik dan politik seperti yang pernah dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet. Stasiun televisi CCTV, pejabat program antariksa Cina Chen Shanguang mengatakan beberapa negara sudah meminta agar dapat berkunjung ke stasiun Tiangong.

Baca Juga

"Kami akan segera memulai memilih kandidat dari negara-negara itu untuk ikut terbang ke stasiun luar angkasa dan mereka akan dapat bekerja dengan astronot kami untuk menggelar tugas ilmiah di luar angkasa," kata Chen yang merupakan deputi kepala perencana program luar angkasa China dalam wawancara yang dirilis Senin (27/2/2023).

Chen mengatakan, para kandidat akan menjalani proses pemilihan sebelum dibawa ke China untuk menjalani pelatihan intensif mengenai bagaimana mengoperasikan kapal luar angkasa Shenzhou dan hidup dan tinggal di stasiun luar angkasa.

"Kami juga berharap kandidat dari negara asing dapat pengetahuan mengenai budaya China sebab mereka akan mendarat di ruang angkasa China," kata Chen.

Chen tidak mengatakan apakah para kandidat harus fasih berbahasa Cina. Meski beberapa pakar yang diwawancara China Daily mengatakan, mereka berharap bahasa nasional Cina yang digunakan dalam bekerja di stasiun luar angkasa.

Cina menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong pada November lalu. Beijing menambah modul ketiga dari tiga modul, yang berpusat pada modul komando dan tempat tinggal Tianhe.

Cina membangun stasiun luar angkasanya sendiri setelah tidak diikutsertakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). AS menolak program luar angkasa Cina yang berkaitan erat dengan Tentara Pembebasan Rakyat, sayap militer Partai Komunis Cina.

Besar Tiangong yang seberat 66 ton terlihat kecil dibandingkan ISS yang seberat 464 ton. Stasiun luar angkasa itu dapat mengakomodasi enam astronaut, meski hanya tiga yang berada di sana untuk setiap enam bulan.

Umur Tiangong dapat mencapai 10 sampai 15 tahun. Stasiun luar angkasa itu satu-satunya stasiun luar angkasa yang masih berada di antariksa dan beroperasi bila ISS pensiun yang diperkirakan pada akhir dekade ini.

Pada 2003, Cina menjadi pemerintah ketiga setelah Uni Soviet dan AS yang mengirim astronaut ke orbit. Negara itu juga menorehkan keberhasilan dalam mengirimkan pesawat tanpa awak. Rover Yutu-2 menjadi kendaraan eksplorasi objek antariksa pertama yang menjelajahi bagian jauh bulan.

Pada Desember 2020, kendaraan antariksa Cina lainnya, Chang'e 5 membawa batu bulan ke bumi. Batu bulan pertama yang tiba di bumi sejak 1970-an. Rover Cina lainnya juga mencari bukti kehidupan di Mars. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement