REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana berupaya memastikan penanganan terhadap warga korban bencana banjir. Begitu juga terkait kebutuhan logistik warga terdampak bencana.
Bupati meminta logistik untuk warga terdampak banjir dipastikan tersedia dan disalurkan kepada yang membutuhkan. Begitu juga peralatan untuk penunjang penanganan dampak banjir.
“Jadi, kita harus pastikan ketersediaan logistik, seperti tenda pengungsian, kasur, perahu, genset, sembako, makanan siap saji, kebutuhan bayi, susu, dan popok. Semua logistik itu harus benar-benar ada,” kata Bupati di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023).
Berdasarkan informasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, bencana banjir dilaporkan melanda 52 desa dan tiga kelurahan, yang tersebar di 18 kecamatan.
Menurut Bupati, banjir ini dipicu intensitas hujan tinggi dan naiknya debit air sungai, sehingga meluap. “Hujan deras ditambah debit air yang besar membuat limpahan semakin banyak. Belum lagi saluran air dan drainase banyak yang dangkal maupun tersumbat sampah,” kata dia.
Bupati pun mengimbau warga tetap waspada akan potensi bencana karena masih musim hujan. “Segera berkoordinasi dengan petugas jika perlu bantuan dan ikuti instruksi yang diberikan,” ujarnya.
Menghadapi potensi bencana, Bupati menginstruksikan para camat di Kabupaten Karawang untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayahnya. “Tidak hanya (siaga) untuk banjir, tapi juga terhadap potensi bencana lain, seperti puting beliung dan tanah longsor,” kata Bupati.