REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan tidak ada warga yang terjangkit atau menderita flu burung clade baru 2.3.4.4b. Untuk antisipasi, dinas sedang menyiapkan surat kewaspadaan dini terhadap kasus tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Frida Laila Yahya di Cianjur Selasa (28/2/2023), mengatakan pihaknya sedang menyiapkan surat imbauan dan kewaspadaan bagi warga agar terhindari dari flu burung clade baru.
"Suratnya pemberitahuan secara resmi baru kami terima dari Dinkes Provinsi Jawa Barat, sampai saat ini belum ada laporan warga yang terjangkit, harapan kami jangan sampai ada," katanya.
Frida menjelaskan, Dinkes di provinsi, kabupaten/kota diminta menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Selain itu, seluruh puskesmas yang ada di Cianjur diminta segera melapor dalam waktu kurang dari 24 jam ketika menemukan pasien kasus suspek flu burung. Sedangkan berbagai upaya antisipasi sesuai petunjuk Kemenkes akan dilakukan di seluruh wilayah berkoordinasi lintas dinas.
"Kita juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait termasuk dinas peternakan, guna mencegah penularan flu burung di Cianjur," katanya.
Saat ini tutur dia, Kemenkes tengah meningkatkan kewaspadaan karena kasus flu burung varian baru yang berpotensi menular ke manusia. Sehingga Dinkes di masing-masing provinsi, kota dan kabupaten diminta menindaklanjuti instruksi dalam hal antisipasi penyebaran yang awalnya menyerang bebek peking.
"Saat ini flu burung clade baru 2.3.4.4b telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB)," kata Frida.