Rabu 01 Mar 2023 07:15 WIB

Digitalisasi Pertanian untuk Membantu Petani Kecil

Petani kecil yang tidak mendapatkan keuntungan sepadan, perlu dukungan data digital agar memiliki akses pasar yang lebih baik.

Rep: oohya! I demi Indonesia/ Red: Partner
.
Foto: network /oohya! I demi Indonesia
.

Petani kecil perlu dukungan untuk mendapatkan akses pasar. Strategi<a href= digitalisasi pertanian diharapkan dapat mendukung hal itu." />
Petani kecil perlu dukungan untuk mendapatkan akses pasar. Strategi digitalisasi pertanian diharapkan dapat mendukung hal itu.

FAO bekerja sama erat dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan strategi digitalisasi pertanian di Indonesia. Namanya “Strategi Nasional E-agriculture”. Tujuannya untuk memanfaatkan sumber daya data dan informasi di sektor pertanian untuk kepentingan petani kecil.

FAO Representasi Indonesia, dalam rilisnya menilai, petani kecil Indonesia yang selalu bekerja keras, namun belum menerima pembagian keuntungan yang setara dengan kerja keras mereka. Saat ini, sektor pertanian di Indonesia menyumbang sekitar 14 persen dari PDB nasional. Hampir 45 persen penduduk tinggal di daerah pedesaan, dan lebih dari 90 persen penduduk ini bekerja di sektor pertanian sebagai petani kecil. Lahan pertanian mencapai 32 persen dari total luas lahan negara,

“Saya mengapresiasi strategi nasional e-agriculture yang bertujuan memberikan fasilitasi instrumen yang sangat dibutuhkan kementerian untuk mempercepat pembangunan pertanian kita di hulu, on farm, dan pascapanen, agar petani memperkuat posisinya di industri pertanian," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Dr Kasdi Soebagyono dalam sambutannya pada acara peluncuran Strategi Nasional e-Agriculture di Yogyakarta, Selasa (28/2/2023).

Roadmap Strategi Nasional e-Agriculture menyebutkan, antara lain, Indonesia pada 2027 akan memiliki basis data terintegrasi untuk lahan pertanian dan petani. Hal itu sekaligus menyediakan sistem peringatan dini digital untuk bencana yang mengancam produksi pertanian. Termasuk pula untuk menjalankan sistem pengumpulan, ekstraksi, dan analisis data pertanian.