REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Elis (48 tahun) warga Kampung Cijengkol RW 05, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tidak menyangka akan mengalami diare dan pusing usai menyantap makanan di acara hajatan pada Ahad (26/2/2023) lalu. Ia pun bersyukur tidak harus dirawat di rumah sakit.
"Saya datang ke undangan Ahad pukul 13.00 Wib, lalu makan nasi pakai daging sapi, sayur sosis dan kerupuk. Malamnya buang-buang air," ujarnya ditemui di posko kewilayahan di Masjid Al Hudaya, Selasa (28/2/2023).
Ia mengatakan sempat ditanya oleh anaknya mengenai kondisi kesehatan pada Ahad malam. Dengan kondisi yang masih buang-buang air, Elis mengaku mengkonsumsi air kelapa untuk mengatasi diarenya. Ia pun sempat mengkonsumsi obat warung sebab masih merasa pusing serta perut panas. Kondisi tersebut, Elis mengaku masih dirasakan hingga Senin (27/2/2023) kemarin.
Didesak oleh anaknya untuk diperiksa ke dokter, ia pun mengaku baru hari Selasa (28/2/2023) siang mengecek kesehatan di posko kesehatan di Masjid Al Hudaya RW 05. Ia mengatakan beberapa tetangga yang ikut menghadiri hajatan undangan mengalami hal serupa diare dan muntah-muntah. Elis berharap dapat segera sembuh.
Kepala Desa Wangunsari Diki Rohani mengatakan sebanyak 155 orang warga mengeluhkan sakit diare dan mual-mual ke posko kesehatan. Dari jumlah tersebut, ia mengatakan 12 orang dirujuk ke RSUD Lembang dan akhirnya lima orang dirawat inap.
Sementara itu dua orang warga dirawat di RS Advent dan RS Salamun atas kemauan sendiri. Hingga pukul 12.00 Wib terdapat 27 orang yang melaporkan keluhan di posko kesehatan dan beberapa diantaranya dirujuk ke RSUD Lembang.