REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Sebanyak 613 rumah warga di empat desa kebanjiran luapan air sungai setelah hujan deras selama beberapa jam mengguyur bagian wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Selasa (28/2/2023) malam. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto, luapan air sungai membanjiri permukiman warga di Desa Klatakandi Kecamatan Kendit, Desa Kalimas dan Besukidi Kecamatan Besuki, serta Desa Kaliangetdi Kecamatan Banyuglugur.
"Semalam hujan berlangsung lama sejak pukul 18.00 WIB, dengan intensitas cukup tinggi, di Situbondo, dan beberapa jam kemudian sungai meluap tak mampu menampung debit air, sehingga air masuk ke rumah-rumah warga," kata Sruwi, di Situbondo, Rabu (1/3/2023).
Ia mengatakan bahwa luapan air Sungai Kukusan di Desa Klatakan menggenangi 90 rumah warga di Dusun Krajan Jatisaridan 130 rumah warga di Dusun Pesisir Timur. Menurut dia, rumah-rumah warga yang terdampak banjir di dua dusun di Desa Klatakan sempat tergenang setinggi 70 hingga 100 cm.
"Pukul 23.15 WIB air mulai surut, seiring hujan yang sudah mulai reda," ujar Sruwi.
Sementara di Desa Besuki dan Kalimas, ia mengatakan, ada 334 rumah warga yang kebanjiran luapan air sungai dan tergenang setinggi 40 sampai 50 cm karena ada bagian tanggul sungai yang jebol. Menurut data BPBD, banjir menggenangi 69 rumah warga di Dusun Krajandi Desa Kalimasserta 265 rumah warga di Dusun Paddek, Kota Timur, Lesanan Lor, dan Lesanan Kidul diDesa Besuki. Di Desa Kalianget, luapan air Kali Lubawang menggenangi lima rumah warga di Dusun Rampak dan 54 rumah warga di Dusun Karang Malang.
"Tim Reaksi Cepat BPBD semalam langsung ke beberapa lokasi banjir luapan air sungai dan melakukan pendataan, dan membantu warga terdampak," kata Sruwi.
Dia mengimbau warga mewaspadai dampak kondisi cuaca ekstrem hingga 3 Maret 2023. "Sesuai rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo, wilayah Jawa Timur waspada cuaca ekstrem terhitung dari 25 Februari hingga 3 Maret 2023," katanya.