REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah titik di Kabupaten Malang mengalami longsor sejak Selasa (28/2/2023). Petugas belum dapat menangani longsor sepenuhnya karena terkendala hujan deras saat waktu kejadian.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, terdapat delapan titik yang mengalami longsor. Rinciannya, yakni dua titik di Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
"Satu titik masih 100 persen longsor dan satu titik sudah nol persen longsor," kata Sadono saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (1/3/2023).
Selanjutnya, terdapat empat titik longsor sebesar 100 persen di Mulyorejo, Kecamatan Ngantang. Lalu satu titik longsor sebesar 20 persen di Pagersari, Kecamatan Ngantang. Kemudian satu titik yang longsornya sekitar 20 persen di Sidodadi, Kecamatan Ngantang.
Akibat kejadian ini, jalur lalu lintas masih ditutup total. Hal ini terutama untuk arah kendaraan dari Malang ke Kediri dan sebaliknya. Kemudian juga dialami kendaraan yang masuk dari arah Ngantang ke Wlingi, Kabupaten Blitar dan sebaliknya.
Menurut Sadono, penanganan longsor kembali dilanjutkan mulai Rabu (1/3/2023) pagi. Setidaknya ada 50 personel yang diterjunkan dalam penanganan tersebut. Mereka berasal dari BPBD Kabupaten Malang, Muspika Pujon dan Ngantang, Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kabupaten Malang, PMI serta Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang.
Adapun alat yang digunakan oleh para petugas, yakni dua unit wheelloader dari UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur. "Dan satu tangki air dari BPBD serta chainsaw," tegasnya.
Untuk diketahui, wilayah Malang Raya termasuk Kabupaten Malang telah diguyur hujan sejak Selasa (28/2/2023) sore hingga malam hari. Kondisi ini menyebabkan tanah longsor di beberapa titik wilayah Pujon dan Ngantang.