Rabu 01 Mar 2023 12:21 WIB

Fadli Zon: Kesalahpahaman Isu Injak Alquran tidak Perlu Berlanjut

Plt Bupati Bogor telah ber-tabayyun atau menyelesaikan masalah ke hadapan para ulama.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Politisi Gerindra Fadli Zon saat diwawancarai.
Foto: Republika/Eva Rianti
Politisi Gerindra Fadli Zon saat diwawancarai.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Anggota DPR RI Fadli Zon meminta, agar kesalahpahaman pada isu injak Alquran yang terjadi pada Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, untuk tidak berlanjut. Sebab, Plt Bupati Bogor pun telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas kekeliruannya memilih diksi.

Fadli mengaku, telah menanyakan langsung kepada Plt Bupati Bogor terkait perkembangan isu injak Alquran ini. Dari informasi yang didapatnya, Plt Bupati Bogor telah ber-tabayyun atau menyelesaikan masalah ke hadapan para ulama, kiai, dan habaib.

Saat itu, kata dia. Plt Bupati Bogor sudah menyampaikan kekeliruannya dalam mengambil diksi atau pemilihan kata. Serta tidak ada maksud sama sekali untuk mengurangi arti pentingnya Alquran.

“Saya kira dengan klarifikasi ke sejumlah tokoh, para ulama, ajengan dan kiai itu mestinya kesalahpahaman ini tidak perlu berlanjut karena tidak produktif juga,” kata Fadli ketika ditemui Republika di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (1/3/2023).

Fadli mengatakan, kalimat ‘saya siap injak Alquran’ merupakan penegasan dari pertanyaan salah seorang wartawan, yang menanyakan perihal isu jual beli jabatan di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Hanya saja, pemilihan kata yang digunakan kuranh tepat sehingga terjadi kesalahpahaman.

“Nah ekspresi itu yang disalahpahami, dilepaskan dari konteksnya (jual beli jabatan). Tadi saya mengatakan soal teks dan konteks, jadi tidak ada maksud merendahkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Fadli menyebutkan, Plt Bupati Bogor juga telah menyampaikan klarifikasi kepada sejumlah tokoh, kiai, ajengan, dan para habaib termasuk Habib Mahdi Assegaf. Serta menyampaikan agar isu ini tidak jadi panjang dan lebar.

Di samping itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menyatakan, telah mengenal Plt Bupati Bogor selama lebih dari 40 tahun. Plt Bupati Bogor dikenalnya sebagai pribadi yang dibesarkan di Pondok Pesantren.

Bahkan, keluarga dari Plt Bupati Bogor merupakan pendiri salah satu Pondok Pesantren tertua di kawasan Puncak, Bogor. “Yang saya tahu saudara Iwan ini latar belakangnya pesantren, dari keluarga yang sangat akademis, religius, dekat dengan kalangan ulama dan habaib. Ini sudah diklarifikasi dan mudah-mudahan (masalah) ini cepat selesai,” tutur Fadli.

Oleh karenanya, dia meminta agar tidak ada upaya adu domba dalam isu injak Alquran ini. Apalagi sampai memprovokasi hingga menjadikannya sebagai alat politik.

“Ini saya kira tidak ada kaitan dengan itu, karena ini kan tahun-tahun politik, khawatirnya dijadikan alat politik,” ujarnya.

Fadli mengakui, di tengah bergulirnya isu ini, dirinya akan memberi dukungan agar pemerintahan di Pemkab Bogor terus berjalan. Sebab isu injak Alquran ini, menurutnya, merupakan kekeliruan informasi yang lepas dari konteks.

“Karena kalau saya lihat judulnya itu lepas dari konteksnya ). Jadi orang bisa salah paham dengan mudah. Saudara Iwan juga sudah minta maaf atas kekeliruan diksi itu yang mungkin tidak tepat,” ucapnya.

Sebelumnya, diberitakan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan angkat bicara terkait viralnya isu pernyataan ‘saya siap injak Alquran’. Iwan menegaskan, dirinya tak ada niat sedikit pun untuk merendahkan Alquran.

“Sehubungan dengan pernyataan saya dalam menjawab pertanyaan terkait isu jual beli jabatan yang diberitakan, pernyataan tersebut hanya untuk menegaskan bahwa saya tidak pernah melakukan jual beli jabatan dalam proses mutasi dan promosi di lingkungan Pemkab Bogor,” ujar Iwan.

Untuk menjelaskan maksud pernyataan tersebut, ia juga telah tabayyun dan bersilaturahmi dengan beberapa tokoh, agama, ulama, habaib, hingga tokoh masyarakat untuk mengklarifikasi dan mengutarakan permintaan maaf saya terkait pernyataan tersebut. “Dari hati yang paling dalam dan tulus, sebagai rasa penyesalan atas kekhilafan ucapan saya, pada kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf kembali. Demi Allah saya tidak ada niatan sama sekali untuk melecehkan Alquran yang menjadi pedoman hidup saya dan seluruh umat Islam,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement