Rabu 01 Mar 2023 14:01 WIB

Ribuan Penumpang Terdampar di Bandara Kolombia dan Peru

Maskapai penerbangan berbiaya rendah menangguhkan operasinya di Kolombia dan Peru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan. Maskapai penerbangan berbiaya rendah Viva Air yang  telah menangguhkan operasinya di Kolombia dan Peru.
Ilustrasi penerbangan. Maskapai penerbangan berbiaya rendah Viva Air yang telah menangguhkan operasinya di Kolombia dan Peru.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Maskapai penerbangan berbiaya rendah Viva Air yang  telah menangguhkan operasinya di Kolombia dan Peru. Keputusan itu menyebabkan ribuan penumpang terdampar di bandara pada Selasa (28/2/2023).

Maskapai yang dimiliki oleh grup yang sama dengan pemilik Ryanair ini mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (27/2/2023) malam, bahwa menghentikan penerbangannya setelah penundaan terbaru oleh otoritas Kolombia. Penundaan ini dalam menyetujui permintaan merger maskapai dengan maskapai utama Kolombia Avianca.

Baca Juga

Dengan keputusan penangguhan operasi mulai Selasa, puluhan penumpang yang marah memprotes di luar konter Viva di bandara di Bogota dan Medellin. Mereka memblokir akses sebentar ke terminal keberangkatan internasional. Sejumlah kecil penumpang dipindahkan ke penerbangan di maskapai lain.

“Viva adalah maskapai yang tidak tahu malu,” kata Guillermo Noboa, seorang mahasiswa Peru yang telah memesan penerbangan dari Bogota ke Lima pada Senin malam.