REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Aparat kepolisian masih mendalami temuan jenazah dalam posisi tergantung pada pohon, di hutan kawasan wisata Curug Semirang, Desa Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Polisi juga masih melakukan identifikasi siapa jenazah tersebut.
Selain itu, polisi masih melakukan penyelidikan apakah jenazah tersebut meninggal dunia akibat kekerasan atau memang sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. “Yang jelas tidak ditemukan tanda pengenal atau petunjuk tentang identitasnya dan kondisi jenazah sudah sangat rusak,” ujar Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, di Mapolres Semarang, Rabu (1/3/2023).
Menurut Kapolres, jenazah tersebut diduga telah meninggal lebih dari satu bulan sebelum ditemukan. Hal ini dilihat berdasarkan kondisi jenazah yang sudah sangat rusak dan secara fisik sudah tidak bisa dikenali lagi.
Sehingga, pada tahap awal penangannya, polisi masih melakukan proses identifikasi dan mendalami apakah ada unsur tindak pidana atau tidak. “Terkait hal ini, Polres Semarang sedang meminta bantuan ahli forensik RS Bhayangkara Semarang,” ujar Oka.
Bahkan, lanjutnya, dari kondisi jenazah juga sudah tidak dapat dikenali lagi jenis kelaminnya. “Makanya kami masih fokus untuk melakukan identifikasi dan menyelidiki sebab-sebab kematiannya,” kata kapolres menegaskan.
Sebelumnya, keberadaan jenazah yang meggantung pada sebuah pohon ini ditemukan oleh warga Desa Gogik, Abdul Wahab (67 tahun). Saat itu Abdul sedang mencari tanaman bakalan bonsai di kawasan wana wisata Curug Semirang, Sabtu (25/2/2023) lalu.
Temuan ini langsung dilaporkan kepada aparat desa setempat sebelum akhirnya diteruskan kepada petugas Polsekta Ungaran untuk ditindaklanjuti. Kapolsekta Ungaran, AKP Giri Narwantono SH MH mengaku, keberadaan jenazah yang menggantung ini kali pertama diketahui oleh salah seorang warga Desa Gogik, pada akhir pekan kemarin, sekitar pukul 11.00 WIB.
Setelah itu, saksi menceritakan kepada tetangganya dan selanjutnya melapor kepada Kepala Desa Gogik yang langsung menghubungi anggota Polsekta Ungaran. Namun, karena situasi saat itu kawasan wana wisata Curug Semirang masih ramai pengunjung dan kondisi cuaca juga yang kurang mendukung, proses identifikasi dan evakuasi baru dapat dilaksanakan pada Selasa (28/2/2023) pagi.
Proses identifikasi di lokasi penemuan melibatkan tim Inafis Polres Semarang bersama tim medis dari Puskesmas Ungaran. Dari hasil pemeriksaan di lokasi penemuan pada tubuh maupun sekitar lokasi penemuan tidak ditemukan kartu identitas korban.
“Tidak ditemukan identitas pada jenazah, dan sesuai pemeriksaan awal dr Diah dan dr Fita dan dr Ahmad dari Puskesmas Ungaran, diperkirakan untuk korban meninggal sudah lebih dari satu bulan,” ujar AKP Giri.