Rabu 01 Mar 2023 22:14 WIB

Begini Cara Kenali Produk yang Mengandung Kulit Babi

Kulit babi sering digunakan untuk membuat bola hingga sepatu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Tanda utama kulit babi asli di suatu produk adalah adanya pola tiga titik kecil yang tersebar secara acak di permukaan. Bintik-bintik ini hanya muncul di satu sisi./ilustrasi.
Foto: Dok.Ellora
Tanda utama kulit babi asli di suatu produk adalah adanya pola tiga titik kecil yang tersebar secara acak di permukaan. Bintik-bintik ini hanya muncul di satu sisi./ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Sebagai umat Muslim sangat penting bagi kita untuk memeriksa produk-produk yang terbuat dari kulit seperti tas, sepatu, dompet. Ini karena tas, sepatu, dan dompet yang dimiliki oleh kita bisa saja terbuat dari kulit babi.

Seperti yang dilansir dari Catwalk Yourself, Rabu (1/3/2023), kulit babi mulai digunakan pada tahun 1852. Penggunaan ini sebagai pengganti kulit kambing yang lebih terjangkau karena kualitas dan penampilannya sangat mirip.

Baca Juga

Pada masa itu, kulit babi sering digunakan untuk membuat bola, sampai diganti dengan bahan sintetis. Kulit yang terkadang juga disebut sebagai ‘Berkshire leather' ini juga banyak dipakai dalam penjilidan buku karena sifatnya. Kulit babi memiliki sifat terbaik dari semua kulit yang sebanding, namun tetap terjangkau.

Pada era 1950-an dengan perkembangan teknologi, kulit babi menjadi produk yang secara komersial untuk digunakan dalam garmen. Seperti kulit sapi, kulit babi biasanya merupakan produk sampingan dari makanan. Kulitnya dibuat untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.

Ada cara untuk mengidentifikasi apakah produk tersebut mengandung kulit babi. Dilansir dari Two Little Feet, tanda utama kulit babi asli di suatu produk adalah adanya pola tiga titik kecil yang tersebar secara acak di permukaan. Bintik-bintik ini hanya muncul di satu sisi.

Bisa juga dengan melihat tanda atau label khusus dibuat oleh beberapa perusahaan yang menunjukkan bahwa produk tersebut terbuat dari kulit babi, sehingga simbol atau indikasi tersebut harus dicari pada produknya, sebagaimana dilansir dari Dua.  “Pig skin”, “Peccary Leather”, “Pig Suede”. “Pork Suede” dan lain-lain adalah beberapa kata yang digunakan untuk menunjukkan kulit babi.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa sebagian besar produk yang bertuliskan “Genuine Leather” terbuat dari kulit babi. Kemudian, kulit yang terbuat dari kulit babi umumnya lebih tipis dibandingkan dengan jenis kulit lainnya dan dijual dengan harga rendah di pasar. Kulit babi juga memiliki sifat kuat, tahan lama, tangguh, dan tahan air.

Selain itu, cara yang paling aman untuk dilakukan adalah menghubungi perusahaan dan produk produk untuk mengonfirmasi jenis kulit apa yang digunakan dalam produk mereka. Karena mereka yang paling dapat memberi tahu seseorang tentang produk mereka.

Banyak perusahaan, misalnya, Clarks, Hush Puppies, dan lain-lain selalu bersedia memberi tahu pelanggan mereka tentang jenis kulit yang digunakan dalam produk mereka. Dengan cara tersebut, seseorang bisa menahan diri untuk tidak menggunakan produk yang terbuat dari kulit babi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement