Rabu 01 Mar 2023 16:09 WIB

Pasar Kosmetik Halal Dunia Diperkirakan Capai Rp 811 Triliun pada 2028

Pasar kosmetik halal didorong peningkatan konsumen yang mengikuti praktik Islam.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Kosmetik halal (ilustrasi). Pasar kosmetik halal diperkirakan meningkat menjadi 53,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 811 triliun pada 2028.
Foto: Pixabay
Kosmetik halal (ilustrasi). Pasar kosmetik halal diperkirakan meningkat menjadi 53,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 811 triliun pada 2028.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar kosmetik halal global mencapai angka 30,3 miliar dolar AS atau setara Rp 462 triliun pada 2022. Pasar tersebut diperkirakan meningkat menjadi 53,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 811 triliun pada 2028.

Hasil laporan tersebut disampaikan dalam laporan "Halal Cosmetics Market: Global Industry Trends, Share, Size, Growth, Opportunity and Forecast 2023-2028". Laporan ini disampaikan oleh penasihat terkemuka strategi manajemen dan riset pasar International Market Analysis Research and Consulting Group (IMARC Group).

Baca Juga

Hasil laporan juga mencakup analisis pesaing dan regional serta kemajuan kontemporer di pasar global. Kosmetik halal diproduksi menggunakan bahan-bahan yang diperbolehkan menurut hukum syariah Islam.

Produk-produk ini dibuat dari bahan-bahan tumbuhan, alami, dan aman dari bahan kimia berbahaya, seperti ftalat, paraben, dan sulfat. Kosmetik halal juga bebas dari bahan apa pun yang berasal dari hewan atau organisme hasil rekayasa genetika karena dianggap najis oleh hukum Islam.

Beberapa kosmetik halal yang umum tersedia antara lain wewangian, lipstik, cat kuku, pewarna rambut, sampo dan kondisioner, alas bedak, sabun, pembersih tubuh, lip balm, dan krim peremajaan, pelembap, dan losion. Kosmetik halal memiliki daya tarik di kalangan konsumen karena meningkatnya prevalensi alergi kulit dan gangguan pernapasan akibat kosmetik "abal-abal".

Dilansir EIN News pada Rabu (1/3/2023), pasar global didorong oleh meningkatnya populasi yang mengikuti praktik Islam. Selain itu, pergeseran preferensi konsumen terhadap produk perawatan kulit alami menambah pasar di tingkat global.

Menanggapi hal ini, banyak perusahaan besar memperkenalkan rangkaian produk baru dengan menggunakan bahan-bahan vegan dan organik yang menjadi terkenal di kalangan individu. Pasar selanjutnya diprediksi akan didorong oleh meningkatnya pengeluaran untuk strategi pemasaran promosi dan dukungan selebritas.

Faktor lainnya termasuk munculnya sektor e-commerce dan pergeseran paradigma populasi non-Muslim menuju kosmetik halal. Selain itu, desain kemasan yang inovatif juga berdampak pada pasar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement