REPUBLIKA.CO.ID, PHILADELPHIA -- Polisi Philadelphia sedang menyelidiki setelah seseorang merusak sebuah masjid di West Oak Lane, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Pimpinan mengatakan akhir-akhir ini rumah ibadah sering menjadi sasaran.
“Ini sangat dibenci karena orang-orang salah paham tentang siapa kami dan apa yang kami yakini,” kata Idris Abdul-Zahir, Imam Masjidullah, dilansir dari CBS News, Rabu (1/3/2023).
Seorang pria tertangkap kamera merusak masjid Philadelphia pada Jumat malam. Ia menyemprotkan cat membuat simbol lukisan, termasuk membuat coretan Bintang Daud dengan menuliskan kata "Yesus Kristus" di pintu luar, tangga, dan bahkan kulkas pantry makanan baru milik masjid.
"Tampaknya itu adalah kejahatan rasial, tampaknya Islamofobia," kata Abdul-Zahir.
Abdul-Zahir mengatakan dia telah mengajukan laporan ke polisi dan berharap orang yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban. Dia juga mengatakan dia berterima kasih atas dukungan yang dia terima dari rumah ibadah lainnya.
"Pada akhirnya itu telah memperkuat kemitraan kami dengan mitra Kristen dan Yahudi kami dan kami tidak tergoyahkan sedikit pun," kata Abdul-Zahir.
Pusat keagamaan ini telah melayani komunitas ini sejak tahun 1940-an, para pejabat mengatakan sayangnya ini bukan pertama kalinya vandalisme terjadi. "Baru di tahun 2023 ini sudah yang ketiga kalinya," kata Abdul-Zahir.
"Keamanan masjid telah menjadi topik yang semakin meningkat," kata Ahmet Selim Tekelioglu, Direktur Eksekutif CAIR Philadelphia.
Selim Tekelioglu mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, kejahatan anti-Muslim telah meningkat. Dengan dimulainya bulan suci Ramadhan hanya beberapa pekan lagi, dia khawatir pusat-pusat agama lain menjadi sasaran.
“Tidak memanusiakan agama lain, tidak memanusiakan terutama Muslim adalah sesuatu yang sering kita lihat dan saya pikir itu adalah tren nyata dan menunjukkan ketidaktahuan,” kata Selim Tekelioglu.
Siapa pun yang memiliki informasi tentang kejahatan ini diminta untuk menghubungi polisi Philadelphia.