REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan, ID Food menggandeng produsen minyak goreng, Apical untuk menggelontorkan minyak goreng kemasan murah, Minyakita ke pasar tradisional. Upaya pendistribusian langsung oleh BUMN diharapkan membantu pemerintah menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga.
Direktur Komersial ID Food, Ardiansyah Chaniago menambahkan pendistribusian dilakukan melalui anak usaha, Rajawali Nusindo. Pihaknya pun menggandeng Apical sebagai distributor dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) sebagai pihak yang menjual Minyakita langsung ke masyarakat.
Ia mencatat, hingga 24 Februari 2023 telah terdistribusi untuk wilayah Jakarta sebanyak 15 ribu karton, Yogyakarta 5.000 karton, Solo 5.000 karton dan Semarang 5.000 karton.
“ID Food Group bersama pemerintah dan pelaku usaha Apical group telah menjadwalkan distribusi ke beberapa titik lokasi lainnya secara bertahap hingga pekan depan,” kata Ardiansyah dalam keterangan resminya, Rabu (1/3/32023).
Ia pun memastikan, penjualan Minyakita di pasar tradisional dipatok sebesar Rp 14 ribu per liter di tingkat konsumen sesuai aturan pemerintah.
Lebih lanjut, pihaknya mencatat, total pendistribusian Minyakita dan minyak goreng curah sejak program dimulai tahun lalu hingga saat ini telah mencapai 6,23 juta liter ke seluruh wilayah.
Antara lain, Bali 35.640 liter, Jawa Barat 346.159 liter, Jawa Timur 84.348 liter, Jakarta 720.808 liter, Jawa Tengah 11.880 liter, Banten 19.246 liter, dan Lampung 3.726.860 liter.
Selanjutnya, Kalimantan Tengah 192.456 liter, Kalimantan Timur 135.256 liter, Sumatera Barat 332.717 liter, Sumatera Utara 275.000 liter, Sumatera Selatan 123.624 liter, Sulawesi Utara 226.709 liter.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilisasi minyak goreng dengan harga sesuai harga eceran tertinggi dan mengawal ketersediaan minyakita ada untuk kebutuhan masyarakat.
“Badan Pangan Nasional terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga minyak goreng minyakita untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran,” ujarnya.
Ia menegaskan, hal itu juga sesuai perintah Presiden Joko Widodo agar pemerintah segera merespon kelangkaan minyak goreng Minyakita. Pemerintah pun bersama para pelaku usaha telah sepakat menambah volume pasokan minyak goreng dari 300 ribu ton sebulan menjadi 450 ribu ton dalam waktu tiga bulan ke depan.