REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra), Agnes Widiastuti mengungkapkan nilai ekspor komoditas daerah tersebut ke China mencapai 345,17 juta dolar AS pada Januari 2023.
"Ekspor ke China sebanyak 345,17 juta tersebut mencapai pangsa 93 persen dari total ekspor Sultra di awal tahun 2023 yang tercatat sebesar 369,37 juta dolar AS," kata Agnesdi Kendari, Rabu (1/3/2023).
Negara lainnya yang menjadi pangsa ekspor Sultra di awal tahun 2023 ini, yakni India senilai 22,61 juta dolar AS dan Jepang 0,51 juta dolar AS.
Sektor industri pengolahan menjadi andalan ekspor Sulut ke sejumlah negara mancanegara termasuk ke China pada Januari 2023 ini.
Agnesmengatakan kendati mampu mengekspor ke sejumlah negara, tetapi dari sisi nilai dan volume ekspor terjadi penurunan cukup tajam dibandingkan Desember 2022 lalu.
"Desember 2022, ekspor Sultra tercatat sebanyak 503 juta dolar AS, dibandingkan Januari 2023 berarti terjadi penurunan sebesar 26,63 persen,"katanya.
Nilai ekspor teersebut diperoleh dari volume komoditas sebanyak 164,62 ribu ton atau turun sebesar 24,89 persen dibanding volume Desember 2022 yang tercatat 219,18 ribu ton.
Penurunan terbesar ekspor Sultra terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 131,90 juta dolar atau turun 26,40 persen.
Sedangkan dari sisi impor, kataAgnesJanuari 2023 mencapai 249,26 juta dolar, naik 124,85 persen (23,28 persen) dibandingkan Desember 2022.
Volume impor Januari 2023 senilai 653,22 ribu ton, naik 194,311 persen dibandingkan Desember 2022 atau naik 88,64 persen dibandingkan Januari 2022. Peningkatan impor golongan barang terbesar Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 adalah bahan bakar mineral yaitu sebesar 136,41 juta dolar (naik 279,92 persen).
Ada pun tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari 2023 adalah Tiongkok senilai 163,86 juta dolar (naik 167,27 persen), Singapura senilai 51,48 juta dolar (naik 21,65 persen) dan Australia senilai 24,89 juta dolar.
Menurut golongan, kata dia, penggunaan barang, impor Januari 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan 124,85 persen yakni nilai bahan baku/penolong mengalami peningkatan sebesar 82,53 juta dolar (naik 50,35 persen) dan barang konsumsi meningkat sebesar 54,83 persen atau senilai 0,01 juta dolar. Sedangkan golongan barang modal turun 92,60 persen atau turun senilai 35,46 juta dolar.
Dengan perbandingan ekspor dan impor tersebut, maka neraca perdagangan Sulawesi Tenggara Januari 2023 tercatat surplus 120,11 juta dolar.