REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan keputusan mayoritas voters dalam pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selaras dengan keinginan masyarakat. Dalam survei nasional yang digelar pada 10-17 Februari dengan target populasi WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon genggam, ucap Djayadi, mayoritas responden tahu tentang PSSI dan setuju adanya KLB untuk memilih Ketum PSSI yang baru.
"Pilihan peserta di KLB tidak berbeda jauh dengan masyarakat. Masyarakat kalau disuruh pilih Ketum PSSI juga milihnya Erick Thohir," ujar Djayadi dalam rilis survei nasional bertajuk "Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu-isu Penegakan Hukum, dan PSSI di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Djayadi menyampaikan pemilihan Ketum PSSI sendiri menjadi salah satu isu yang menarik perhatian publik. Djayadi mengatakan nama Erick selalu menempati peringkat teratas dalam sejumlah simulasi pemilihan Ketum PSSI, baik dalam simulasi sepuluh nama, lima nama, atau dua nama calon.
"Dalam simulasi dua nama, kami cek Erick Thohir dapat 64,4 persen unggul atas La Nyalla. Ini menunjukkan sikap masyarakat terhadap PSSI tercermin juga dalam keputusan KLB," ucap Djayadi.
Djayadi menjelaskan, pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Djayadi menyebut survei nasional ini juga menggunakan teknik RDD sampel sebanyak 1.228 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening dengan margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.